27 April 2024 - 06:11 6:11

Rencana AS Buka Kembali Konsulat di Yerusalem Ditolak Israel

WartaPenaNews, Israel  – Israel pada Rabu (1/9) mengatakan rencana AS untuk membuka kembali konsulatnya di Yerusalem yang biasanya menjadi basis untuk pencapaian diplomatik dengan Palestina adalah “ide buruk” karena dapat mengacaukan pemerintahan baru Perdana Menteri Naftali Bennett.

Pemerintahan AS terdahulu yang dipimpin Donald Trump memberi sinyal dukungan atas klaim Israel bahwa Yerusalem adalah ibu kota mereka dengan memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke wilayah itu dan memasukkan konsulat ke dalam misi itu.

Langkah Trump itu membuat geram rakyat Palestina yang menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan.

Presiden Joe Biden berjanji akan memperbaiki hubungan dengan Palestina, mendukung solusi dua negara dan mendorong pembukaan kembali konsulat.

Penutupan konsulat terjadi sejak 2019 dan urusan terkait Palestina ditangani oleh kedutaan besar.

“Kami rasa itu ide yang buruk,” kata Menteri Luar Negeri Yair Lapid saat konferensi pers, ketika disinggung soal pembukaan kembali konsulat.

“Yerusalem adalah ibu kota berdaulat Israel dan hanya Israel, dan dengan demikian kami tidak berpikir itu ide yang bagus.”

“Kami tahu bahwa pemerintah (Biden) memiliki cara pandang yang berbeda mengenai ini, namun karena itu terjadi di Israel maka kami yakin bahwa mereka mendengarkan kami secara hati-hati.”

Pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO ) Wasel Abu Youssef mengatakan bahwa penolakan Israel terhadap pembukaan konsulat sudah diperkirakan.

“Mereka berupaya mempertahankan status quo dan menghadang solusi politik apa pun,” kata Youssef.

Kedutaan Besar AS belum memberikan berkomentar.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tak terbagi – sebuah status yang tidak diakui dunia internasional.

Israel merebut Yerusalem Timur, Gaza dan Tepi Barat yang mereka duduki dalam perang Timur Tengah 1967.

Bennet menentang status negara Palestina. Pembukaan kembali konsulat tersebut dapat mengguncang pemerintahan Bennett yang menyudahi jabatan panjang perdana menteri Benjamin Netanyahu pada Juni, kata Lapid.

“Kami memiliki struktur pemerintahan yang menarik namun rumit dan kami rasa ini mungkin mengacukan pemerintahan kami dan saya tidak berpikir pemerintah Amerika menginginkan ini terjadi,” katanya.

Perpecahan di kalangan rakyat Palestina juga menimbulkan keraguan soal prospek diplomasi, kata Lapid.

“Saya yakin pada solusi dua negara … tetapi kami harus mengakui kenyataan bahwa ini mustahil untuk situasi sekarang.” (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
26 April 2024 - 18:53
Sharp Indonesia Umumkan Pemenang Program Sharp Lovers Day-Sharp Fiestapora

WARTAPENANEWS.COM –  Kampanye penjualan besutan Sharp Indonesia bertajuk Sharp Lovers Day – Fiestapora telah berakhir akhir Maret 2024 lalu. Sukses dilaksanakan sejak tujuh tahun silam, Sharp Lovers Day hadir guna

01
|
26 April 2024 - 12:10
Usai Dicekoki Ekstasi & Sabu, Remaja di Hotel Senopati Meregang Nyawa

WARTAPENANEWS.COM – Polisi menyebut remaja berusia 16 tahun yang tewas di salah satu hotel kawasan Senopati, Jakarta Selatan, sempat dicekoki beberapa jenis narkoba. "Baik korban yang meninggal atau pun hidup,

02
|
26 April 2024 - 11:12
Imbas Kebrutalan Israel, Begini Suasana Kota Hantu di Palestina

WARTAPENANEWS.COM – Belum ada tanda tanda kapan Israel akan menghentikan kekejaman yang mereka lakukan di tanah Palestina. Mereka tidak saja menghilangkan puluhan ribu nyawa, menghancurkan gedung, membatasi ibadah umat Islam

03