30 Mei 2023 - 18:13 18:13

Revolusi Mental Butuh Partisipasi Aktif Masyarakat

WartaPenaNews, Jakarta – Sejatinya, Revolusi Mental adalah sebuah gerakan sosial masyarakat yang ditawarkan oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Oleh karenanya, partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat dan upaya membangun kesadaran bersama menjadi syarat mutlak sukses dan berlanjutnya gerakan perubahan sikap mental Bangsa Indonesia ke arah lebih baik.

Munculnya Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di era Jokowi adalah upaya menjawab kegelisahan masa lalu akibat munculnya krisis karakter bangsa, maraknya intoleransi, korupsi, hingga tak hadirnya pemerintah disaat masyarakat membutuhkan perhatian.

Ajakan mulia ini seharusnya kita dorong bersama, dimulai dari diri sendiri dan kesadaran masing-masing untuk mengubah tingkah laku, pola pikir, dan sikap, sehingga bangsa Indonesia memiliki modal utama pembangunan yang kuat, yakni manusia Indonesia yang hebat dan unggul dalam akhlak, demikian pendapat Sosiolog dari Universitas Indonesia, Paulus Wirutomo.

Apa yang diutarakan oleh Paulus terangkum dalam delapan prinsip dasar GNRM yaitu Revolusi Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia yang lebih baik; Harus didukung oleh tekad politik (political will) Pemerintah; Harus bersifat lintas sektoral; Kolaborasi masyarakat, sektor privat, akademisi dan pemerintah; Dilakukan dengan program “gempuran nilai” (value attack) untuk senantiasa mengingatkan masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik; Desain program harus mudah dilaksanakan (user friendly), menyenangkan (popular) bagi seluruh segmen masyarakat; Nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas publik (sosial) bukan moralitas privat (individual) seperti nilai etos kerja, gotong royong dan integritas; dan Dapat diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.

Tiga nilai utama Revolusi Mental : etos kerja, gotong royong dan integritas diyakini adalah nilai universal yang dibutuhkan Indonesia untuk mengejar berbagai ketertinggalannya dibanding bangsa dan negara lain.

Menurutnya, Gerakan Revolusi Mental mestinya tak berhenti pada slogan yang setiap hari harus diteriakkan, namun bagaimana aksi nyata dilakukan untuk merubah perilaku, pola pikir dan sikap. Dalam konteks ini, contoh dan teladan dari para pimpinan tertinggi hingga level terendah merupakan keniscayaan. Dan Presiden Jokowi dalam banyak hal nyata telah mempraktekkan hal ini.

Prioritas pembangunan yang berorientasi Indonesia sentris, perubahan pelayanan masyarakat yang menuntut birokrat bekerja efisien, melayani bukan dilayani dan berbagai kemudahan lainnya. Pertanyaan selanjutnya, jika pemimpinnya terus berupaya melakukan perubahan, bagaimana masyarakatnya?

“Revolusi Mental itu bukanlah perubahan seketika, tak bisa selesai dalam setahun atau lima tahun, butuh kesinambungan. Yang terpenting, janganlah buru-buru menilai gerakan ini berhasil atau tidak, tetapi apakah kita sudah mau bergabung, bergerak bersama-sama dan berubah jadi lebih baik?,” terang Paulus.

Ditambahkannya, Revolusi Mental sebagai gerakan sosial, bagi Paulus, tidak ada pilihan lain, harus dimulai dan konsisten dilaksanakan. Indonesia sangat membutuhkan perubahan yang cepat karena perubahan dunia juga begitu cepat. Untuk itu, perubahan yang cepat tersebut perlu didukung perubahan perilaku, pola pikir dan sikap masyarakat yang juga cepat. Itulah mengapa Revolusi Mental diberbagai bidang diperlukan.

Jelang lima tahun terakhir, GNRM dipercaya mulai menampakkan hasilnya. Hal tersebut dapat dilihat dari capaian-capaian pemerintah di berbagai bidang. Pembangunan infrastruktur, inovasi berbagai pelayanan masyarakat (penyelenggaraan ibadah haji, dan lain-lain), kesuksesan Asian Games dan Asian Para Games, kemudahan berinvestasi, dan lain-lain.

“Pemerintah harus terus menjaga bahkan meningkatkan berbagai capaian pembangunan yang merupakan wujud Revolusi Mental berjalan baik. Revolusi Mental selalu mengedepankan nilai-nilai universal. Adapun kualitas moral setiap individu berbasis pada nilai-nilai agama dan keyakinannya,” tambahnya. (dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Trending

penemuan mayat
Mayat Tanpa Busana di Depok Sulit Diidentifikasi karena Kondisi Tak Utuh
000_99B6ZA
Duel Manchester City Vs Arsenal: Laga Berburu Gelar
Leunca
Khasiat Menakjubkan Konsumsi Leunca untuk Obati Asam Urat
Jalan Tol Serbaraja bakal mendongkrak jalur distribusi daerah penyangga ibu kota Jakarta. (Foto: Kementerian PUPR)
Tol Anak Usaha Sinar Mas Land, Koneksikan Jakarta-Tangerang-Banten
Kaki direndam dalam garam kasar dan lada hitam
Khasiat Luar Biasa Rendam Kaki dalam Garam Kasar dan Lada Hitam
tulang
Kenali dan Rawat Tulang Belakang Anda dengan Kasur yang Tepat
satu 1
Cinta Laura-Putri Marino Gaungkan Kreativitas dan Kekuatan Wanita Indonesia di Festival Film Cannes
Rossarin Klinhom Foto: BabeOfTheDay
Model Seksi Asal Thailand Ini Gunakan Pakaian Dalam saat Main Kayak
vaksin
Ampuhkah Vaksin Saat Ini Atasi Virus Corona Baru?
KDRT
Istri di Depok jadi Korban KDRT Malah Ditahan

Pilihan Redaksi

Berita Terkait

|
30 Mei 2023 - 09:08
KPK Tegaskan Pemberhentian Brigjen Endar Bukan Ranah Ombudsman

wartapenanews.com – KPK menyebut pemberhentian Brigjen Endar Priantoro bukan ranah kewenangan Ombudsman. Sebab pemberhentian tersebut bukan ranah pelayanan publik, tetapi hukum administrasi kepegawaian. Hal tersebut yang menjadikan KPK tidak memenuhi

01
|
30 Mei 2023 - 08:36
12 Santri di Kabupaten Bandung Diperkosa Guru Ngaji

wartapenanews.com – Oknum guru ngaji di Cilengkrang, Kabupaten Bandung, berinisial ADR berakhir di bui. Ia dibui karena memperkosa 12 santrinya. Mirisnya, para korban merupakan anak di bawah umur. Usianya rentang

02
|
30 Mei 2023 - 08:12
Megawati dengan Ganjar Pranowo Dikabarkan Ada Kontrak Politik, Ini Bantahan PDIP

wartapenanews.com – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul membantah adanya kontrak antara Ketum Megawati Soekarnoputri dengan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo. “Soal pilpres dan capres

03