WARTAPENANEWS.COM – Ketua KPK Firli Bahuri menilai, kasus dugaan pemerasan terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai serangan balik koruptor. Firli menegaskan, ia tidak akan mundur dari serangan tersebut.
“Prinsipnya, negara ini membutuhkan pengabdian terbaik seluruh anak bangsa dan seluruh penegak hukum untuk tidak mundur dari suatu hadapan tentang kebatilan, terutama menghadapi serangan balik para koruptor,” kata Firli Bahuri usai diperiksa Dewan Pengawas (Dewas) KPK terkait kasus dugaan pemerasan terhadap SYL, Senin (20/11).
Firli diperiksa sekitar 3 jam oleh Dewas KPK. Ia masuk pukul 10.18 WIB keluar Gedung Dewas KPK pukul 13.10 WIB.
Baik saat tiba maupun pulang, Firli Bahuri dijaga ketat. Ada setidaknya 6 pengawal yang menjaga Ketua KPK itu. Semuanya memakai kemeja putih.
Belum diketahui siapa pengawal tersebut. KPK sebelumnya menerangkan bahwa Firli Bahuri kini dikawal Puspom TNI.
Usai pemeriksaan Dewas, Firli mengaku sudah menjelaskan semua yang diketahuinya. Sesuai dengan undangan permintaan klarifikasi dugaan pelanggaran etik foto dan dugaan pemerasan SYL.
“Sudah saya sampaikan semuanya utuh dari A sampai Z. Sedangkan untuk materinya tentu karena sifat pemeriksaan di Dewas itu tertutup, nanti biarlah Dewas menyampaikan secara lengkap,” ucap dia.
Firli Bahuri kembali menegaskan, dirinya tidak pernah terlibat dalam suap-menyuap dan tak pernah menerima gratifikasi.
“Saya tidak pernah melakukan pemerasan terhadap siapa pun. Dan saya tidak pernah terlibat terkait dengan suap-menyuap dan gratifikasi kepada siapa pun,” ungkap dia. (mus)