22 April 2025 - 05:24 5:24
Search

Sandiaga Uno dan Istri Tersentil Sekaligus Tersanjung di Negeri Singa

Sandiaga Uno dan Istri Tersentil Sekaligus Tersanjung di Negeri Singa

WartaPenaNews, Jakarta – Baru pulang dari sebuah urusan di negeri jiran Singapore, Sandiaga terlihat akrab dengan emak-emak pelaku UMKM OK OCE di Mal Pelayanan Publik.

Sandy menceritakan pengalamannya saat di Singapore, ketika hendak makan di sebuah resto, pramusaji menjelaskan bahwa mereka ada menjual menu yang tidak halal. Kejadian berikutnya yang membuat Sandy dan isterinya semakin kagum, sang pramusaji mengarahkan mereka ke resto yang menjual menu halal. “Sangat fair, menghargai saya dan isteri selaku muslim,” kata Sandy bahagia.

Sertifikasi Halal dan Aman Untuk Pasar Dunia

Inspirasi ini kemudian membulatkan niat dan tekadnya untuk menyegerakan peresmian penggerak halal dan safety bagi pelaku umkm berbasis kuliner di OK OCE.

“Saya miris dengan kondisi di Indonesia, sulit mendapatkan produk kuliner halal tersertifikasi. Kita telah tertinggal dari negara jiran yang populasi muslimnya tidak begitu besar seperti Singapore, Vietnam, dan Philipina,” ujar Sandy. Selain Jepang dan Australia yang telah memiliki sertifikasi untuk sebagian besar produk mereka yang ditujukan untuk kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor halal.

Thailand memasok produk pangan halal sebanyak 25 persen untuk pasar dunia. Indonesia memiliki 60 juta pelaku usaha umkm, namun baru 60 ribu yang sudah tersertifikasi halal, inipun didominasi oleh perusahaan besar.

Emak-emak pengusaha umkm OK OCE sedang mendengarkan motivasi dari Sandiaga Uno

Sektor umkm di Indonesia, didominasi produk kuliner, dengan pelaku emak-emak tangguh yang memiliki produk berkualitas.

Sandy berpesan kepada emak-emak pengusaha, untuk bersiap mengekspor produknya, dengan meningkatkan daya saing, serta memiliki beragam sertifikasi.

“Yang standar saja dulu, seperti dari dinas kesehatan, kemudian meningkat dari BPOM, SNI dan yang paling penting sertifikasi halal MUI. Jika semuanya sudah dimiliki, selain ekspor, peluang bermitra dengan pemerintah dan perusahaan besar terbuka lebar.

Bisnis Naik Kelas Bersama OK OCE

Dengan mayoritas muslim, serta sektor kuliner sebagai penyumbang terbesar dari product domestic bruto, bisnis kuliner akan selalu memberikan peluang menguntungkan bagi pelaku dan kesempatan kerja buat masyarakat, asal para emak-emak mampu mengambil peluang ini, kata Sandy memberikan motivasi.

Namun beragam kendala pun hadir dari berbagai permasalahan, serta isu diantaranya aspek halal dan keamanan pangan. Padahal jelang era industri 4.0, bisnis kuliner yang terafiliasi dengan produk halal, menjadi tuntutan serta kebutuhan konsumen.

Wk. Ketua Bidang Keamanan Pangan OK OCE Halal & Safety, Ubaidilah Saleh mengatakan,”pangan halal harus tayib, baik, dan tidak membawa dampak negatif bagi kesehatan orang yang mengonsumsinya. Urusan keamanan pangan memegang peran penting, ketika emak-emak ingin produknya naik kelas, kata pria humoris yang akrab dipanggil Ubai.

Lebih lanjut Ubai menerangkan, makanan rentan akan cemaran biologis dari mikroba yang dihasilkan dari banyak sebab, diantaranya kondisi dapur yang tidak bersih, managemen sampah yang kurang baik, minim ventilasi, serta pencahayaan.

Cemaran kimia dihasilkan dari penggunaan bahan pangan yang mengandung zat kimia tertentu, seperti formalin, borak, pewarna dan pemanis.

Cemaran fisik lebih mengarah kepada faktor kebersihan yang memasak, serta orang yang mengemas makanan. Sumbernya berasal dari tangan yang tidak bersih, rambut yang masuk tanpa sengaja ke dalam makanan, bersin, batuk dlsbnya.

Telur Haram Di Makan Lho, Jika Tidak….

Halal menjadi istilah yang cukup lekat dengan masyarakat muslim Indonesia, namun pelaksanaannya masih setengah hati.

Umat Islam masih kurang peduli dan seringkali menganggap remeh hal-hal kecil, namun sangat menentukan aspek halal.

Hal ini ditengarai kurangnya pengetahuan dan kesadaran umat untuk menjadikan halal sebagai bagian dari gaya hidup.

Aspek halal menyangkut permasalahan dari hulu ke hilir, dan tidak mengenal zona abu-abu, karena sudah dijelaskan secara detil di Al-Quran.

Telur merupakan salah satu jenis bahan pangan yang sangat lekat dalam menu sehari-hari. Setiap ibu pasti rutin mengolah telur, apalagi pelaku kuliner yang menggunakan telur sebagai bahan utama.

Wk. Ketua Bidang Halal OK OCE Halal & Safety

Ena Lubis kemudian bertanya kepada emak-emak, “kalau mau memasak telur, harus dicuci apa tidak? Sebagian besar emak-emak terpengarah, lantas kaget ketika Ena mengatakan harus dicuci. Jika tidak, telur yang zatnya halal menjadi haram ketika dimakan. Mengapa haram? Walau terlihat bersih, besar kemungkinan telur masih mengandung bakteri berbahaya, apalagi jika kulitnya masih terlihat kotor, kata Ena.

Suasana diskusi menjadi semarak dengan antusias emak-emak yang menanyakan seputar kehalalan produk yang biasa digunakan untuk proses produksi usaha kuliner mereka.

Berkelit Dari Kepungan Produk Non Halal

Ternyata, masyarakat muslim Indonesia sudah lama dikepung dengan produk bahan pangan dan turunannya yang haram atau meragukan zatnya.
Ena berpesan untuk berhati-hati dan lebih baik tidak menggunakan, jika produk yang dibeli belum tersertifikasi halal dari MUI.

Lebih lanjut Ena mengatakan, “haram itu aspeknya sangat luas, tidak hanya sekedar minuman beralkohol atau daging babi. Ayam atau daging sapi, serta bahan lain yang sejatinya halal, bisa jadi haram karena perlakuannya yang tidak sesuai dengan syariah Islam.

Jika ragu, solusinya dengan membeli di RPH yang tersertifikasi halal MUI.
Intinya, katakan tidak untuk produk yang belum tersertifikasi kehalalannya, kata Ena. (Bud)

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait