WartaPenaNews, Jakarta -Â PT Transjakarta mencabut sangsi pada Perum Pengangkutan Djakarta atau PPD. Sangsi itu diberi setelah kejadian timbulnya tayangan iklan tak pantas pada salah satunya bis yang bekerja.
Bis merek Zhongtong itu sempat jadi pembicaraan publik karena tayangannya yang dianggap tak layak karena penempatannya di transportasi umum. Direktur Operasional Transjakarta, Prasetya Budi, mengatakan kalau kontrol secara tekhnis telah tuntas.
“Ini hari kami skedulkan pada rencana operasional normal sejumlah 53 bis. Tersisa 6 bus kami siapkan untuk cadangan,” kata Budi pada wartawan, Sabtu (16/11/2019).
Budi memaparkan, walau kontrol sudah kelar, faksi masih melakukan kontrol kelanjutan berbentuk kontrak dan rencana operasional. Dia meminta PPD tidak ulangi perihal yang sama dan segera mempelajari secara internal perusahaan.
“Atas tindakan kooperatif yang dilakukan PPD, jadi launching pada bis cepat tuntas. Sampai-sampai dalam periode 3 hari sudah bisa bekerja kembali,” kata Prabu.
Sebelumnya efek dari tayangan video porno di Bis Transjakarta itu, PPD sebagai operator langsung mendapatkan sangsi.
Didapati, pemutaran video vulgar di bis Transjakarta, terjadi di koridor 1 (Blok M – Kota) pada 9 November 2019, jam 19.00 WIB. Salah satunya akun yang mengupload peristiwa, @limauadventure, meminta TransJakarta lebih baik memutar video-video konten lokal.
“Apa banyak bis transjakarta yang mirip ini? Alangkah seharusnya di isi konten tentang Jakarta atau Pesona Indonesia. Minta dilihat kembali @pt_transjakarta @aniesbaswedan @dkijakarta @perumppd,” tuliskan @limauadventure.
Pihak PPD menjelaskan kalau video porno yang terpasang pada layar bis sedianya konten bawaan dalam videotron. Perum PPD dan Transjakarta dikatakan tak sempat periksa seluruhnya konten videotron itu karena belum menempatkan konten iklan. (mus)
