28 April 2024 - 23:07 23:07

Siapa yang Lebih Mungkin Selingkuh Setelah Menikah, Pria atau Wanita?

WartaPenaNews, Jakarta - Pria dan wanita yang sudah menikah bukan bermakna tidak mungkin melakukan perselingkuhan. Ditambah lagi jika ada niatan dan peluang. Tetapi, antara keduanya, siapa ya yang lebih riskan selingkuh setelah menikah?
Pria atau wanita, mana yang mungkin selingkuh setelah menikah?

Banyak yang mengatakan jika golongan pria lebih mungkin melakukan perselingkuhan. Walau sebenarnya, wanita dapat juga selingkuh. Jadi, apa pria condong lebih riskan selingkuh dibanding wanita, atau justru sebaliknya?

Biasanya, perselingkuhan yang dilakukan oleh beberapa pria terjadi karena alasan untuk memberi kepuasan nafsu semata. Karena itu banyak yang mengatakan jika hal tersebut ialah keinginan sesaat yang tidak dipikirkan secara masak.

Sesaat, untuk beberapa wanita, selingkuh mungkin dilakukan saat dia merasakan tidak tercukupi kebutuhannya dalam periode waktu yang lama.

Tammy Nelson, seorang couple therapist yang diambil dalam sebuah artikel Fatherly, menjelaskan wanita yang berselingkuh lebih pintar sembunyikan rahasia perselingkuhannya dibanding pria.

Tetapi, di sisi lain pria tuturnya condong lebih tenang dalam saat berselingkuh. Ini membuat pria lebih lama menjaga sebuah perselingkuhan karena tidak merasakan sedang melakukan satu tindakan yang salah. Bahkan juga, pria memiliki cenderung untuk melakukannya seringkali dengan beberapa wanita berlainan.

Karena itu itu, kemungkinan wanita dan pria berselingkuh, tidak bisa diambil kesimpulan mana yang lebih riskan selingkuh. Tentunya, pria dan wanita yang sudah memiliki niatan untuk berselingkuh, akan manfaatkan setiap peluang untuk melakukannya.

Tentunya, ada beragam hal yang dapat menimbulkan kemauan seseorang selingkuh setelah menikah. Jadi tidak semua lelaki atau wanita memiliki cenderung yang sama dalam berselingkuh.
Hal yang dapat memunculkan niatan selingkuh setelah menikah

Terdapat beberapa faktor yang mungkin memunculkan kemauan pasangan berselingkuh walau sudah menikah. Tentunya, masalah rumah tangga sampai keinginan pribadi mungkin saja sebabnya.

Atau mungkin saja kebiasaan, masalah psikologis, atau trauma di waktu lalu ‘menuntun’ seseorang baik sadar atau tidak, melakukan sebuah perselingkuhan. Baca penjelasannya tersebut.
1. Candu pada suatu

Anda mungkin tidak mengerti, jika ketagihan pada obat-obatan terlarang, alkohol, judi, atau hal yang lain tidak hanya tidak baik untuk kesehatan tidak baik untuk kesehatan mental.

Rutinitas untuk ‘memanjakan’ diri dengan biarkan terperosok ke kebiasaan yang kurang baik memang membuat seseorang jadi lupa dan tidak memiliki kendalikan diri yang baik.

Satu diantara contoh riil ialah kebiasaan minum sampai mabuk. Bila dibiarkan kebiasaan ini bisa jadi memunculkan ketagihan dalam diri Anda. Walau sebenarnya, mabuk membuat Anda kehilangan kesadaran diri, hingga Anda mungkin melakukan beberapa hal di luar niatan. Hal ini termasuk berselingkuh.

Walau saat sober atau sadar diri Anda tidak punyai niatan untuk berselingkuh, siapa yang tahu hal apa saja yang dapat Anda kerjakan saat kehilangan kesadaran?

Anda bisa jadi melakukan beberapa hal di luar batas yang dianggap sebagai tindakan selingkuh. Oleh karenanya, ketagihan akan suatu jadi faktor seseorang riskan selingkuh tanpa memandang gender.
2. Perselingkuhan sebelumnya

Bukan hanya sekedar bualan semata, sebuah riset yang dimuat dalam Archive of Sexual Behavior menyatakan jika seseorang yang sudah pernah berselingkuh sebelumnya, lebih riskan selingkuh setelah menikah.

Begitupun dengan pasangan orang yang berselingkuh akan merasakan kuatir jika pasangannya akan melakukan hal tersebut kepadanya, hingga dia akan lebih berhati-hati dalam berlaku.

Ini membuat hilang keyakinan dalam sebuah jalinan hingga jalinan tidak serasi. Ketidakharmonisan ini membuat orang jadi riskan selingkuh setelah menikah.
3. Masalah kepribadian

Satu diantara jenis masalah kepribadian yang bisa membuat seseorang memutuskan untuk berselingkuh ialah narsisme. Narsisme membuat seseorang jadi egois dan mengutamakan dirinya sendiri.

Ini membuat seseorang lebih riskan selingkuh karena karakter egois dan keinginan untuk mendapatkan pernyataan jika dirinya disukai dan di cintai oleh beberapa orang membuat ingin membuktikan dengan berbagai cara, diantaranya berselingkuh.

Diluar itu, seseorang dengan masalah ini kadang terlalu konsentrasi pada dirinya sendiri hingga tidak memiliki empati pada orang, bahkan pasangannya sendiri. Oleh karena itu, orang itu tidak memiliki rasa perduli pada efek jelek atas perilakunya pada pasangannya.
4. Trauma waktu kecil

Bila seseorang menaruh rapat trauma waktu kecil yang dipunyainya, hal ini mungkin saja berefek pada pembentukan jati dirinya. Trauma ini dapat berbentuk apa saja, baik fisik, seksual, atau emosional. Bila tidak ditangani, karena itu hal ini mungkin akan memberikan dampak jelek pada pembentukan karakternya di waktu depan.

Misalnya, orang yang sudah pernah mengalami kekerasan seksual di waktu kecilnya memiliki kemungkinan untuk berperilaku menyelimpang saat sudah dewasa. Diantaranya, riskan selingkuh.

Di lain sisi, seseorang yang tahu jika orang tuanya berselingkuh saat dia masih kecil memiliki kemungkinan untuk melakukan hal yang sama dalam pernikahannya sendiri. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
27 April 2024 - 13:12
Lokasi Bunuh Diri Brigadir Ridhal di Mampang Didatangi Keluarga

WARTAPENANEWS.COM – Keluarga Brigadir Ridhal, anggota Polresta Manado yang ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mendatangi lokasi kejadian peristiwa. Brigadir Ridhal diduga

01
|
27 April 2024 - 12:36
Bule Australia yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Dibekuk

WARTAPENANEWS.COM – Maika James Folauhola (24), warga negara (WN) Australia, ditangkap terkait kasus penganiayaan terhadap sopir taksi bernama Putu Arsana. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Area Central Parkir Kuta, Kuta,

02
|
27 April 2024 - 12:10
BMKG: Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai di Peralihan Musim

WARTAPENANEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih bisa mengintai di periode peralihan musim hujan ke kemarau. BMKG memonitor masih terjadinya hujan

03