WartaPenaNews, Jakarta – Hingga saat ini, hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang paling jelas bersikap menjadi oposisi pada pemerintahan mendatang. Sementara parpol lainnya, seperti Gerindra, PAN dan Demokrat masih abu-abu.
Jika melihat dari konsistensi pernyataan sejumlah kader PKS, diperkirakan partai itu akan menggunakan pola yang sama untuk kontestasi 2024 mendatang.
“Mungkin yang paling terang dalam bersikap adalah PKS. Kadernya mulai dari Mardani Ali Sera hingga Aboe Bakar Al-Habsyi menegaskan partainya ada di luar pemerintahan. Karena kencangnya menjadi oposisi berbuah kenaikan suara yang signifikan di Pemilu 2019,†kata Peneliti bidang politik The Indonesian Institute Rifqi Rachman di Jakarta, Selasa (23/7).
Sementara itu, untuk tiga parpol lainnya, Gerindra, PAN dan Demokrat, Rifqi menilai ketiganya belum menunjukkan sikap yang jelas. Hal ini karena terbentur oleh resistensi koalisi.
Sinyalemen dari Gerindra untuk masuk dalam barisan pendukung pemerintahan Jokowi semakin kuat. Namun masih tertahan oleh partai pendukung Jokowi-Ma’ruf. “Mungkin belum menemukan kesepakatan di antara kedua pihak,†imbuhnya.
Untuk PAN, ada dua pernyataan berbeda dari dua tokoh sentral partai tersebut. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, tidak memberikan syarat apapun untuk mendukung Jokowi. Sedangkan Amien Rais masih bersikeras membangun syarat tertentu. Sedangkan Demokrat dinilai masih melakukan observasi terhadap situasi yang berkembang.
“Melihat demokrat di fase ini, ketenangan mereka bisa dimaknai sebagai sikap yang masih mengobservasi situasi. Secara umum seluruh parpol bersikap pragmatis. Berdasarkan catatan sejarah, jelas terlihat setiap parpol bergerak fleksibel. Selain tidak kuatnya basis ideologi parpol, kehadiran patron dalam partai membuat pergerakannya menjadi selalu dinamis,†pungkasnya. (*/dbs)
