21 April 2025 - 00:02 0:02
Search

Siklus Haid Tidak Teratur, Ini 4 Cara Jitu Hitung Masa Subur

WartaPenaNews, Jakarta – Setiap wanita yang telah mengalami masa pubertas pasti akan mengalami menstruasi. Menstruasi atau haid ini terjadi dalam siklus teratur 21-35 hari.

Dalam proses siklusnya, akan ada waktu terbaik untuk mendapatkan kehamilan atau bisa juga disebut masa subur. Namun, tidak semua wanita memiliki siklus yang teratur, sehingga kadang terasa susah untuk menentukan kapan masa suburnya.

Siklus haid yang teratur terjadi sekitar 21-35 hari sekali. Jika kurang atau lebih dari rentang tersebut, bisa didefinisikan sebagai menstruasi yang tidak teratur.

Selain itu, siklus menstruasi juga disebut tidak teratur jika terjadi dalam waktu yang sangat bervariasi dari satu siklus ke siklus yang lainnya. Contohnya, jika pada bulan lalu siklus terjadi selama 24 hari dan di bulan berikutnya 39 hari.

Dalam sebuah penelitian, siklus menstruasi yang teratur memiliki potensi kesburuan lebih dibandingkan yang tidak teratur. Sehingga, meskipun lama siklus terjadi lebih singkat atau lama dari rentang normal, namun terjadi secara konsisten setiap bulannya, potensi ketidaksuburan akan lebih mengecil.

Lalu, bagaimana jika siklus menstruasi tidak teratur? Dikutip dari Apollo Fertility, ada 4 cara hitung masa subur jika menstruasi tidak teratur :

1. Menguraikan Siklus Menstruasi
Menguraikan siklus menstruasi dapat dilakukan dengan mencatat kapan menstruasi berawal dan berakhir dari bulan ke bulan. Sehingga, akan terlihat pola siklus menstruasi yang dialami.

Selain itu, menguraikan siklus menstruasi juga akan berguna untuk melihat secara rinci apa yang dialami sehingga akan mempermudah proses konsultasi dengan dokter kandungan mengenai masalah yang terjadi.

2. Memeriksa Cairan Serviks
Cairan serviks bisa menjadi indikator dalam masa subur yang terjadi. Karena, dalam siklus menstruasi akan terjadi perubahan cairan yang keluar dari serviks.

Saat akan terjadi ovulasi, cairan serviks akan lebih banyak. Cairan itu akan terasa licin dan bisa melar seperti cairan putih telor.

3. Mengukur Suhu Tubuh
Perubahan tubuh lain yang terjadi saat akan ovulasi adalah suhu. Saat akan terjadi, tubuh akan merespon dengan meningkatnya suhu basal tubuh. Oleh sebab itu, pengukuran suhu juga perlu dilakukan.

4. Menggunakan Alat Prediksi Ovulasi
Selain dengan tiga cara di atas, bisa juga dilakukan dengan menggunakan alat prediksi ovulasi. Alat ini sudah beredar di pasaran yang bisa melihat lebih detail kapan siklus ovulasi dimulai.

Alat ini mendeteksi hormon Leuteinizing atau LH yang terkandung dalam air seni satu atau dua hari sebelum ovulasi.

Proses ovulasi yang ditandai dengan meningkatnya hormon LH akan meningkatkan kadar hormon LH dalam tubuh, sehingga alat prediksi akan mendeteksi ada tidaknya hormon LH yang nantinya menjadi indikator proses ovulasi terjadi.

Ovulasi adalah puncak dari masa subur yang menentukan keberhasilan terjadinya sebuah pembuahan.

Karena itu, keempat cara di atas dapat dilakukan untuk menghitung masa subur jika siklus menstruasi tidak teratur. Sehingga dapat meningkatkan potensi terjadinya kehamilan. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait