26 April 2024 - 21:09 21:09

Targetkan Raih ISO 27001 di Tahun 2020

WartaPenaNews, Jakarta – Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, dan telah mempengaruhi pola kehidupan masyarakat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Kini semua sektor telah menerapkan teknologi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan jaringan internet, telah menjadi tuntutan bahkan seolah menjadi kebutuhan dasar yang wajib dilakukan oleh pelaku usaha. Internet telah menjadi bagian dari sebuah roda perputaran bisnis dari para pelaku usaha. Namun dibalik kemudahan teknologi yang ada, ancaman serangan cyber senantiasa mengancam para pelaku usaha, apabila tidak didukung oleh kesadaran akan keamanan informasi.

Laporan dari ID-SIRTII / CC (Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure / Coordination Center) menunjukkan, serangan cyber tahun 2018 sebanyak 217,5 juta, atau naik 6% dari 2017 dengan 205,5 juta. Aktifitas serangan cyber terbesar yang berhasil dideteksi adalah serangan malware sebanyak 127,7 juta. Berbagai serangan dan insiden tersebut, menggunakan instrumen cyber space sebagai saluran utama. Dari data celah keamanan 2018, serangan cyber paling banyak terdapat pada website dot co dot id sebesar 26%. Sedangkan di tahun 2017, serangan cyber paling banyak terhadi di website dot go dot id sebesar 23,7% dan pada web site dot co dot id sebanyak 22,8%. Hal ini menunjukkan, telah telah terjadi peningkatan celah keamanan pada webdsite dot co dot id sebesar 3,2 %.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga pernah menyampaikan bahwa sepanjang Januri – September 2019, terdapat 129 Juta serangan siber di Indonesia. Berdasarkan laporan GCI (Global Cybersecurity Index), Indonesia naik peringkat dari 70 di 2017 menjadi ke-41 tahun 2018 dari 194 negara GCI di tahun 2018. Dari Laporan CGI 2018, Indonesia berada di urutan ke-4 dari negara ASEAN, posisi ke-9 dari Asia Pasifik, dan urutan ke-41 untuk negara secara global.

Kerawanan Keamanan Informasi ini, telah menjadi perhatian dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), sebuah BUMN yang bergerak dalam layanan Kliring dan Penjaminan Transaksi perdagangan komoditas berjangka di Indonesia. Sebagai lembaga yang berkaitan dengan kliring transaksi, kebutuhan keamanan informasi menjadi hal yang penting. Hal ini dikarenakan adanya data nasabah, serta alur transaksi keuangan yang ada.

Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengatakan, “Bagi PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), keamanan informasi adalah hal mutlak untuk kami terapkan. Hal ini tentu karena menyangkut layanan kami terhadap para anggota kliring, dimana mereka sangat merahasiakan data terkait transaksi serta nasabah-nasabahnya. Untuk itu, PT KBI telah merancang dan mengembangkan sistem keamanan informasi secara maksimal. Dengan sistem keamanan informasi yang baik, kami berharap bisa meminimalisir kemungkinan adanya serangan cyber dari pihak eksternal. Selain itu, sistem keamanan informasi juga kami terapkan secara internal, yaitu adanya kebijakan dan Standar Operating Procedure (SOP) terkait hal ini”.

Langkah strategis yang dilakukan oleh PT Kliring Berjangkan Indonesia (Persero) dalam hal keamanan informasi ini, mendapatkan pengakuan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sebuah  instansi pemerintah Republik Indonesia yang bergerak di bidang Keamanan Informasi dan Keamanan Siber. BSSN secara resmi memberikan penghargaan berupa piagam terkait Indeks Keamanan Informasi (KAMI) kepada PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero). Penyerahan Piagam tersebut dilakukan di Jakarta pada hari Senin 16 Desember 2019, yang diserahkan langsung oleh Aris Wahyu Sutikno (Deputy Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN) kepada Agung Riharyanto (Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia).

Piagam Indeks Keamanan Informasi yang diberikan oleh BSSN ini merupakan ukuran kesiapan dalam pemenuhan terhadap suatu keamanan informasi dari dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero). Beberapa hal yang terkait keamanan informasi di PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) telah dilakukan penilaian oleh BSSN, yaitu meliputi Aspek Tata Kelola, Aspek Resiko, Aspek Kerangka Kerja, Aspek Pengelolaan Aset, Aspek Teknologi, serta Aspek Pengamanan Keterlibatan Pihak Ketiga.

Selanjutnya Fajar Wibhiyadi menambahkan, “Apa yang kami dapatkan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kali ini, merupakan bukti keseriusan kami dalam hal menjaga keamanan informasi. Teknologi informasi akan terus berkembang, dan kedepan kami akan secara konsisten dan terus meningkatkan penerapan sistem keamanan informasi. Untuk itu, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mentargetkan penerapan ISO 27001 di tahun 2020. Saat ini kami sedang dalam persiapan menuju kesana”.

ISO 27001 sendiri merupakan standar sistem manajemen yang diakui secara internasional untuk keamanan informasi. Ini bertujuan untuk membantu organisasi untuk menjaga agar informasi tetap aman. (cim)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
26 April 2024 - 18:53
Sharp Indonesia Umumkan Pemenang Program Sharp Lovers Day-Sharp Fiestapora

WARTAPENANEWS.COM –  Kampanye penjualan besutan Sharp Indonesia bertajuk Sharp Lovers Day – Fiestapora telah berakhir akhir Maret 2024 lalu. Sukses dilaksanakan sejak tujuh tahun silam, Sharp Lovers Day hadir guna

01
|
26 April 2024 - 12:10
Usai Dicekoki Ekstasi & Sabu, Remaja di Hotel Senopati Meregang Nyawa

WARTAPENANEWS.COM – Polisi menyebut remaja berusia 16 tahun yang tewas di salah satu hotel kawasan Senopati, Jakarta Selatan, sempat dicekoki beberapa jenis narkoba. "Baik korban yang meninggal atau pun hidup,

02
|
26 April 2024 - 11:12
Imbas Kebrutalan Israel, Begini Suasana Kota Hantu di Palestina

WARTAPENANEWS.COM – Belum ada tanda tanda kapan Israel akan menghentikan kekejaman yang mereka lakukan di tanah Palestina. Mereka tidak saja menghilangkan puluhan ribu nyawa, menghancurkan gedung, membatasi ibadah umat Islam

03