WARTAPENANEWS.COM – Pemain tim Kota Malang, MRM, menendang ke arah kepala lawan yang sedang selebrasi sujud, hingga korban meringkuk memegangi kepala. Aksinya itu di media sosial dan menuai kecaman.
Ini terjadi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur di Sidoarjo, Rabu (13/9).
MRM langsung diberikan kartu merah oleh wasit. Tindakan pelaku mirip Mario Dandy, terdakwa penganiayaan, saat menendang kepala David Ozora.
“Kejadian itu masih dalam lingkup pertandingan, pihak pengawas dan wasit juga telah melaporkan ke Komisi Disiplin Asosiasi Futsal Jatim,” kata Pelatih futsal putra Kabupaten Blitar, Febry Wahyu Wiyono, Selasa (19/9).
“Malamnya, sudah meminta maaf ofisialnya via WA (WhatsApp). Tim kami meraih medali perak setelah di final kalah 6-2 melawan Sidoarjo,” ujar Febry.
Pelatih Futsal Putra Kabupaten Blitar, Febry Wahyu Wiyono, menjelaskan pertandingan itu merupakan babak 8 besar. Pemain yang ditendang ialah Hanafi.
Hanafi ditendang usai mengeksekusi penalti pada menit ke-39 dan membuat timnya unggul 5-0. Usai membobol gawang tim Kota Malang, ia langsung melakukan selebrasi sujud di tengah lapangan.
“Kemudian, Hanafi nomor 7 itu melakukan sujud syukur, lha itu terus sama pemain Malang ditendang bahunya bukan kepala, bahu kanan,” lanjutnya.
Atas insiden itu, Hanafi mengalami memar pada bagian bahu kanannya dan langsung dilakukan perawatan oleh tim medis pertandingan. Beruntung, ia tidak sampai mengalami luka yang cukup serius. Hanafi pun tetap bisa bermain di laga selanjutnya.
“(Pertandingan) tetap lanjut sampai selesai. Tapi pemain kita kan mendapatkan perawatan, itu memar bahu sama posisinya istilahnya mlengse (cedera). Ditangani tim medis. Setelah massage, di kompres es, besoknya alhamdulillah bisa main lagi,” ucap dia. (mus)