WartaPenaNews, Jakarta – Meskipun sejumlah operator sudah mulai melakukan uji coba, aplikasi jaringan 5G masih terhalang. Yakni masalah frekwensi yang digunakan nanti.
Country Director Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong mengatakan, 5G tidak terlepas dari ekosistem. Di dalamnya ada teknologi dan perangkat.
“Device-nya sudah ada, akan tetapi frekuensinya belum dipastikan,” tutur Shannedy di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2019.
Beberapa calon frekwensi yang dapat digunakan untuk 5G ialah salah satunya 3,5; 26, dan 28 GHz. Tetapi kembali lagi permasalahannya sejumlah frekwensi itu sudah berpenghuni.
Sedangkan pemerintah masih ingin menanti standarisasi frekwensi World Radio Communication (WRC). Pertemuan itu akan dilakukan di akhir Oktober.
Shannedy mengatakan, 5G dapat digunakan untuk aplikasi smart city. Tetapi pilihan aplikasi itu dikembalikan pada penggunaan oleh operator.
“Semasing operator taktik. Jika consumer apa dahulu jika ingin ke industri apa use case-nya dan usaha modelnya,” katanya. (mus)
