29 March 2024 - 07:52 7:52

Tetap Pakai Masker Meski Sudah Divaksin COVID-19

virus corona

WartaPenaNews, Jakarta – Christian Drosten, seorang ahli virus terkemuka Jerman, memberi peringatan bahwa musim dingin tidak akan mudah. Ia pun mendesak orang-orang untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

DW: Berapa lama lagi kita harus hidup di masa pandemi?

Christian Drosten: Sangat sulit membuat prediksi secara keseluruhan. Di Eropa, kami berada dalam situasi yang sangat berbeda dan sulit. Menjalani kehidupan di musim dingin tidak akan mudah.

Meskipun kami memiliki vaksin yang akan dirilis tahun depan, namun tetap diperlukan waktu hingga akhir tahun depan untuk sebagian besar penduduk mendapatkan vaksin.

Kami tidak akan melepaskan masker dalam waktu dekat. Bahkan ketika kita mulai mendapat suntikan vaksin COVID-19, mayoritas warga masih harus memakai masker.

Sementara di belahan dunia lain, situasinya sangat sulit untuk dinilai. Di Afrika, terdapat tanda-tanda penularan yang lebih rendah.

Namun data yang kami lihat saat ini adalah wilayah perkotaan di Afrika. Kami tidak tahu apakah efek virus itu menyebar ke pedesaan? Wilayah mana di dunia yang paling Anda khawatirkan?

India menarik perhatian paling banyak saat ini. Selain itu tentu saja, di Amerika Serikat dan Afrika. Di belahan Bumi utara, musim dingin akan tiba. Sementara beberapa negara lain sedang menuju musim gugur.

Ada sejumlah negara, termasuk di Eropa, yang harus segera memberlakukan tindakan pencegahan yang lebih ketat.

Jerman bereaksi sejak dini untuk membatasi kontak hingga penutupan wilayah. Ketersediaan pengujian laboratorium merupakan hal yang membuat Jerman berbeda dengan negara lainnya.

Penjelasan lain adalah epidemi dimulai agak terlambat. Kasus impor Virus corona COVID-19 Jerman bisa dikendalikan sehingga tidak mengakibatkan klaster baru.

Menjelang musim gugur dan musim dingin, apa yang Anda harapkan terjadi di Jerman?

Kita harus melihat ke negara-negara Eropa lainnya seperti Prancis, Inggris, dan Spanyol. Apa yang kita lihat di negara-negara itu adalah apa yang akan kita lihat di Jerman jika kita tidak bereaksi terlalu dini.

Titik balik tersebut sangat sulit dikenali untuk saat ini. Virus ini menyebar dengan cara yang berbeda dan menyebar di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Peningkatan jumlah kasus disebabkan oleh rendahnya keinginan melakukan tes. Anak muda sering kali enggan mengikuti pemeriksaan kesehatan karena mereka memiliki gejala yang lebih ringan secara umum.

Terkadang penularan Virus Corona COVID-19 di kalangan anak muda terjadi di sebuah pesta atau kegiatan sosial lainnya. Ini menjadi tantangan terbesar di masa mendatang.

Peran apa yang dapat dimainkan oleh tes antigen untuk mencegah sistem kesehatan Jerman kewalahan?

Pertama-tama, saya tidak yakin apakah pengujian antigen yang cepat dan sederhana dapat meningkatkan penelusuran virus ini. Mereka mungkin akan menginformasikan hasil secara detail, seperti lembaga kesehatan masyarakat yang menggunakan tes ini.(mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 07:29
Diduga Kasus Pelecehan Seksual, Mantan Ketua DPD PSI Jakbar Dipolisikan

WARTAPENANEWS.COM - Mantan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat (Jakbar) ANL dipolisikan atas dugaan pelecehan seksual, oleh seorang wanita berinisial W (29). Laporan dilakukan di Polda Metro Jaya

01
|
29 March 2024 - 07:11
Rumah Kontrakan di Jatinegara Terbakar akibat Kompor Meledak

WARTAPENANEWS.COM - Sebuah rumah kontrakan seluas 3x10 meter di Jatinegara, terbakar saat Kamis sore ini (28/3/2024) menjelang waktu berbuka puasa. Rumah kontrakan tersebut terbakar lantaran penghuni rumah tengah memasak nasi,

02
|
29 March 2024 - 06:31
Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Manajer-Pengelola SPBU Ditangkap Polisi

WARTAPENANEWS.COM - Polisi mengungkap tindakan curang yang dilakukan di empat SPBU di Jakarta Barat, Kota Tangerang, dan Depok. SPBU itu mengoplos pertalite sehingga tampilannya seperti pertamax. Lalu dijual dengan harga

03