WartaPenaNews, Jakarta – Momen Ramadan akan menghadirkan suasana berbuka yang sangat fenomenal, yang diselenggarakan hampir semua lapisan masyarakat.
Resto atau Cafe yang berlokasi di mal, hotel, selain instansi pemerintah maupun lingkungan rumah disemarakkan dengan kemeriahan menunggu waktu berbuka.
Sayangnya, sebagian besar hanya melaksanakan acara ngabuburit sebatas menunggu waktu berbuka.
Komunitas Wanita Indonesia Kreatif yang beranggotakan ibu rumah tangga sekaligus pebisnis, memilih ngabuburit dengan menghadirkan konsep lifestyle yang unik.
Bagi kaum ibu yang terkenal apik dalam berbagai hal, ngabuburit harus terselenggara dengan personal style berbeda setiap Ramadan. Ini, menjadi momen yang senantiasa dikenang dan dirindukan.
Nurul Komaril, ketua komunitas KWIK mengatakan, ide kumpul menunggu waktu berbuka lebih mengutamakan kebersamaan para anggota.
Mengusung beragam isu terkini seputar tren bisnis yang ditekuni para anggota, yang akan dijadikan agenda acara. Kepedulian terhadap sesama tidak hanya dengan berdonasi, namun memberikan “panggung” buat bibit-bibit baru dalam berkesenian.
“Bagi kami, esensi Ramadan selain meningkatkan ketakwaan, juga media untuk berbagi,” ujar Nurul.
Berikut, kami rangkum A-Z konsep ngabuburit ala Komunitas Wanita Indonesia Kreatif.
1. Buat konsep ngabuburit mengacu kepada budaya suatu negara atau daerah di Nusantara yang identik dengan masyarakat muslim. Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Barat, Jawa- Barat untuk konsep Nusantara. Inspirasi dari Maroko, Abu Dhabi, Malaysia untuk konsep dari luar.
2. Setelah mendapatkan konsep, buat tema yang akan diaplikasikan untuk dekorasi ruang, busana, make-up, makanan, dan jenis kado dan pembungkusnya, yang akan ditukar.
Syaratnya, harus mudah diaplikasikan atau dipadu-padankan dengan elemen lain.
3. Sebulan sebelum Ramadan, konsep acara ngabuburit sudah disebar ke seluruh anggota. Ini untuk memudahkan anggota menyiapkan busana dan hal-hal lain yang berkaitan dengan acara.
4. Jika ada anggota yang ketempatan untuk menjadi tuan rumah, tetapi tidak sanggup untuk menghadirkan konsep yang sudah disepakati, anggota komunitas lainnya siap membantu, dengan supervisor dari tuan rumah.
5. Selain dekorasi ruangan, tuan rumah harus menyediakan tempat wudhu dan ruang sholat yang memadai. Bersih dan harum menjadi syarat utamanya lho.
6. Untuk menu yang kurang familiar, up-grade akan dilakukan dengan bahan yang mendekati, serta rasa yang menye suaikan dengan lidah orang Indonesia. Hal ini biasanya sudah dilakukan jauh-jauh hari.
7. Ikhwal budaya suatu negara atau budaya Nusantara yang ditampilkan dalam konsep dekorasi, busana, hingga kuliner, selalu disertai penjelasan, sehingga akan menambah wawasan anggota.
8. Untuk memeriahkan suasana ngabuburit, setiap anggota diperkenankan membawa produk usaha, mendisplay menarik, serta menjualnya dengan harga spesial. Sekmen ini terbilang cukup seru, produk fashion dan kuliner terbaru ditawarkan dengan harga spesial. Anggota antusias melakukan aksi borong.
9. Ketika tamu-tamu datang, akan disambut dengan alunan musik-musik islami. Pilihannya bisa beragam, musik dari stereo, atau live musik dari musisi pemula diantaranya solo pianist, dan biola, atau saxophone, dlsbnya.
10. Agar Ramadan tidak kehilangan marwah, acara dimulai dengan tadabbur Al-Quran. Mengambil tema yang terkait seputar perempuan, puasa, dan Lebaran.
11. Tuan rumah diwajibkan untuk mengisi acara, biasanya dikonsep sesuai dengan lini bisnis mereka. Untuk pebisnis asesoris, bisa membuat konsep asesoris Lebaran yang bisa diaplikasikan pada semua jenis busana. Bagi yang berbisnis kuliner dapat menghadirkan demo masak kue, atau masakan Lebaran.
12. Buka puasa bersama di dahului dengan konsumsi tajil. Sajian wajib, berupa kurma dengan berbagai varian penyajian, diantaranya praline kurma, kurma isi kacang mede dengan lapisan cokelat dan klafuti kurma jelita, kurma isi kelapa dan keju parut, yang dikukus. Untuk minuman, berupa secangkir teh serai.
13. Usai sholat maghrib, pengurus dan anggota makan bersama, acara berlanjut dengan tukar menukar kado. Di sini, senantiasa menghadirkan momen seru karena keriuhan anggota, ketika membuka, dan mendapatkan kado untuknya.
14. Sebagai penutup, diberikan donasi kepada kaum dhuafa, dilanjutkan dengan pembacaan doa.
15. Jika sajian makanan berlebih, tuan rumah akan mengemasnya untuk dibawa pulang oleh seluruh anggota.
Namun bila ngabuburit akan diselenggarakan di area publik, KWIK akan melakukan langkah-langkah berikut:
1. Pilih resto atau cafe yang memiliki konsep interior sesuai tema. Usahakan untuk memilih tempat private area, atau ruang kedap suara. Agar tidak terganggu atau mengganggu pengunjung lainnya.
2. Pastikan memiliki musholla dan tempat wudhu, yang bersih, dan memadai. Jika ruang atau tempat sholat kurang harum, kami membawa aromatheraphy sendiri.
3. Untuk elemen dekorasi lebih terfokus pada meja registrasi dan meja utama. Terkesan simpel tetapi harus menarik dengan elemen Ramadan yang khas, seperti tempat lilin Turki, cermin duduk dan mutiara artifisial, atau menyesuaikan dengan tema.
4. Untuk menu, biasanya telah diakomodir pihak resto, hanya harus di supervisi oleh penanggung jawab acara agar sesuai dengan tema.
5. Hiburan hampir sama dengan konsep ngabuburit di rumah. Pastikan sudah berkoordinasi dengan pengelola resto.
6. Untuk agenda acara lebih dibuat simpel, biasanya berupa sharring seputar tips yang berkaitan dengan fashion.
7. Bazaar dibuat dengan konsep simpel. Sebuah meja dialih fungsi, dijadikan display beragam produk anggota. Karena stok barang terbatas, sistem pembelian dilakukan dengan booking order.
8. Selama di public area, semua anggota wajib menjaga tingkah laku serta cara berpakaian. (bud)
