wartapenanews.com – Commuter Line menjadi moda transportasi favorit masyarakat karena ekonomis, praktis, serta bebas macet. Sayangnya, sejak pembatasan sosial ditiadakan, penggunanya kembali berjubel.
Penumpang berdiri, berdesakan, tak lagi menghiraukan aspek kenyamanan.
Kerumunan di dalam kereta menjadi penyebab utama terjadinya pelecehan seksual, yang korbannya sebagian besar merupakan kaum perempuan.
Melanie Masriel Chief Corporate Affairs, Engagement & Sustainability L’Oréal Indonesia menyampaikan, “Gerakan Stand Up melawan pelecehan seksual dilakukan dengan mendorong semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencegah, serta bertindak. Utamanya dengan membekali masyarakat pengguna, agar dapat bertindak melalui Metode Intervensi 5 D.
Namun upaya preventif pencegahan terjadinya pelecehan seksual harus dilakukan seluruh penumpang. Tak hanya hati-hati menjaga barang bawaan, tapi juga diri. Dan bukan hanya perempuan, penumpang laki-laki pun memiliki risiko mengalami pelecehan seksual.
Jadilah Penumpang Bijak dengan Mengikuti Petunjuk Berikut
1. Naiklah ke gerbong khusus perempuan di bagian depan, maupun belakang. Walaupun penuh, posisi Anda lebih aman dan Anda pun telah berperan membentengi diri, serta membantu petugas keamanan dalam melawan pelecehan seksual. Perangi rasa malas, berjalanlah, cari gerbong yang tidak terlalu penuh.
2. Jika kondisi gerbong penuh, jangan nekat menerobos, ikut naik dan berdesakan. Risikonya lebih besar Anda akan menjadi korban. Seringkali terlihat penumpang perempuan yang abai, nekad berdiri berhimpitan di depan pintu, yang sebagian besar merupakan penumpang laki-laki. Dalam kondisi berdesakan, stop bermain gawai karena ini bisa dianggap kode bagi pelaku. Sebaiknya waspada dengan kondisi orang yang berdiri di dekat Anda. Jika Anda waspada, percayalah nyali pelaku langsung akan ciut.
Sebaiknya tunda dan tunggu kereta selanjutnya. Toh jarak kereta berikut tidak terlalu panjang waktu tunggunya. Selama menunggu, Anda bisa melakukan aktivitas dengan gawai.
Jika alasan untuk memburu waktu, berarti Anda harus berangkat lebih awal dari biasanya.
Ingat, selain barang bawaan, Anda pun berkewajiban menjaga diri sendiri dari gangguan oknum pelaku pelecehan seksual.
3. Agar tidak menjadi target mangsa, berperilaku sopan selama di dalam moda. Kenakan busana yang sopan dan tidak mengundang. Masih diperdebatkan pada budaya Timur Indonesia aspek penampilan perempuan di area publik. Pro-kontra dari yang setuju dan tidak setuju pelecehan terjadi karena dari gaya busana yang ‘mengundang’.
4. Saat menggunakan transportasi umum, Anda akan berada, serta berinteraksi dengan orang-orang asing yang tidak diketahui apakah mereka penumpang biasa atau pelaku. Karenanya, perhatikan dan patuhi himbauan yang rutin diperdengarkan oleh petugas untuk tak abai dengan barang bawaan dan diri Anda.
5. Saat duduk, duduklah dengan sopan. Jangan duduk santai dengan melebarkan posisi kaki. Rapatkan kedua paha dan kaki dengan ujung kaki sejajar dengan bagian bawah bangku. Selain terlihat sopan, posisi duduk tersebut tak akan menganggu penumpang lain yang berdiri di depan Anda.
6. Walau lelah, usahakan tidak tidur pulas. Viral pada sebuah perjalanan di Commuter Line di sebuah gerbong kosong, seorang perempuan tertidur pulas. Di sampingnya ada penumpang laki-laki yang duduk mepet, hiiii…, pelaku kemudian bermasturbasi sambil melihat intens ke penumpang perempuan tersebut.
Suasana penumpang Commuter Line pada jam sibuk Foto: Istimewa
Kalau mau tidur, usahakan ada orang di samping atau di depan yang bisa membantu mengawasi Anda. Ingat ya!!!, kedepankanlah etika kala mengunakan transportasi murah, agar tidak memancing kegaduhan sesama penumpang, maupun jadi target pelecehan seksual.
7. Apa yang harus dilakukan ketika mengetahui Anda menjadi target atau merasa mendapat perlakuan pelecehan seksual?. Lakukan 5 D yang dikampanyekan oleh L’Oréal Paris. Bisa membuat gerakan seperti bergeser, menyikut, maupun menginjak kaki pelaku. Bertujuan sebagai warning bahwa Anda menyadari hendak dilecehkan. Atau turun dan menunggu kereta berikutnya. ()mus
