21 April 2025 - 23:01 23:01
Search

Turki Tetap Bela Palestina meski Umumkan Normalisasi dengan Israel

wartapenanews.com – Setelah ketegangan menjulang selama bertahun-tahun, Israel dan Turki mengumumkan normalisasi hubungan pada Rabu (17/8).

Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, menyanjung keputusan tersebut. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengungkapkan pandangan serupa dalam panggilan telepon dengan Lapid.

Kedua pemimpin itu meyakini, normalisasi dapat memicu berbagai pencapaian, terutama dalam bidang perdagangan dan pariwisata.

Hubungan perdagangan mereka berlanjut terlepas dari pertikaian dalam beberapa tahun terakhir. Turki juga masih menempati posisi sebagai tujuan populer bagi wisatawan Israel.

“Ini adalah aset penting bagi stabilitas regional dan merupakan kabar ekonomi yang sangat penting bagi warga Israel,” tutur Lapid, dikutip dari AFP, Kamis (18/8).

Lebih daripada itu, krisis keuangan Turki diduga menjadi dorongan utama dalam menempuh normalisasi dengan Israel.

“Turki perlu meningkatkan posisi ekonominya untuk menarik investasi asing langsung,” terang seorang peneliti senior di Institute for National Security Studies di Israel, Gallia Lindenstrauss.

Pemulihan hubungan diplomatik akan memungkinkan penerbangan langsung (direct flight), serta mengembalikan penempatan para duta besar dan konsul jenderal di masing-masing negara.

“[Erdogan mendukung] pengembangan kerja sama dan dialog antara Turki dan Israel secara berkelanjutan dan atas dasar saling menghormati kepekaan,” tulis pernyataan Kantor Erdogan.

Hubungan bilateral Turki-Israel merenggang usai perang di Gaza pada 2008. Serangan Israel terhadap Kapal Mavi Marmara milik Turki hanya semakin membekukannya pada 2010.

Kapal tersebut merupakan bagian dari armada yang berusaha menembus blokade untuk membawa bantuan ke Gaza.

Rekonsiliasi sempat menyusul pada 2016-2018. Namun, proses itu runtuh akibat pembantaian masyarakat Palestina oleh Israel.

Pasukan Israel menembak mati lebih dari 200 warga di Gaza selama protes perbatasan dari 2018-2019. Turki lantas menarik dubes mereka dan mengusir dubes Israel.

Presiden Israel, Isaac Herzog, memulai kembali rekonsiliasi secara terbuka sejak menjabat pada Juli 2021. Selama beberapa bulan terakhir, upaya bilateral masih berangsur berkembang.

Herzog lalu mengadakan kunjungan ke Ankara pada Juni. Israel mewaspadai reaksi dari sekutu regional atas keputusan untuk memperkuat hubungan dengan Turki. Menjelang lawatan itu, Herzog akhirnya mengadakan perjalanan pula ke Siprus dan Yunani.

“[Normalisasi] akan mendorong hubungan ekonomi yang lebih besar, pariwisata timbal balik, dan persahabatan antara rakyat Israel dan Turki,” jelas Herzog.

Erdogan menyatakan, pertemuan mereka menandai titik balik dalam hubungan Turki-Israel. Untuk memperbaiki relasi, kedua negara terus-menerus saling mengirimkan pejabat tinggi.

Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, yang melawat pada Mei. Dia menjadi menlu pertama Turki yang mengunjungi Israel dalam 15 tahun terakhir.(mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait