WartaPenaNews, Depok -Â Haji Ahmad Tajul Aspia, salah satu ulama di Cinere, Depok, Jawa Barat yang nyaris jadi korban penganiyaan oleh seorang pemuda, enggan berurusan dengan hukum. Ahmad memilih memaafkan pelaku.
“Mudah-mudahan sih enggak terjadi apa-apa. Kita pun pinginnya kekeluargaan aja jangan sampai hukum, kasihan juga,” katanya dikutip Sabtu, 31 Oktober 2020
Ahmad Tajul mengungkapkan, salah satu alasan dirinya memaafkan karena diduga pelaku mengalahkan gangguan kejiwaan.
“Iya, menurut keterangan polisi ini anak kemungkinan besar stres, gangguan jiwa. Menurut keluarganya juga begitu, ada gangguan sedikit, tapi lagi dituntasin sama polisi,†kata dia.
Ia mengaku tidak kenal dengan pemuda berusia 24 tahun tersebut. Namun menurut kabar, pemuda berinisial MR itu tinggal di kawasan yang sama dengan Ahmad Tajul, yakni di Jalan Masjid, Cinere, Depok.
“Warga kita juga. Kebetulan kita enggak kenal, pendatang,” ujarnya
Diberitakan sebelumnya, melalui video yang beredar di media sosial, Ahmad Tajul menuturkan, pelaku melancarkan aksinya ketika ia bersama sejumlah santri usai melakukan pengajian sekira pukul 03:15 WIB pada Jumat, 30 Oktober 2020.
“Gerbang kan dikunci, tiba-tiba dia datang, loncat nendang pager mau gorok leher saya. Akhirnya diatasilah sama anak-anak murid, diringkus,” katanya
Setelah berhasil diamankan, pelaku ternyata masih berteriak ingin menggorok leher Ahmad Tajul. “Tapi alhamdulilah Allah jaga,” ujarnya
Saat ini ini kasusnya sudah ditangani Polsek Limo.
Menurut keterangan ayah MR, anaknya itu sejak empat bulan terakhir mengalami perubahan karakter. MR kerap bicara sendiri, tertawa sendiri dan tidak bisa paham ketika diajak berkomunikasi.
“Kata ibunya juga begitu. Sekitar empat bulan ini anaknya mengalami perubahan sifat, sering tidak salat dan tidak mengaji. Saat ditanya menjawab lupa,†kata Kapolsek Limo Ajun Komisaris Polisi Daru Wibowo Saputro kemarin.
Bahkan MR, kata keluarganya, juga kerap bertingkah aneh seperti membakar sampah di depan rumahnya sendiri. (mus)