14 May 2024 - 04:10 4:10

Ular dan Hewan Herpetofauna Marak di Lingkungan Rumah? Simak Tips dari BRIN

Ular dan Hewan Herpetofauna Marak di Lingkungan Rumah? Simak Tips dari BRIN

IPOL.ID –  Ular merupakan salah satu hewan reptilia. Bersama amfibi, ular dikelompokkan ke dalam herpetofauna. Ular mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik terhadap lingkungan yang sudah jauh berbeda dengan habitat aslinya termasuk perumahan. Namun, perlu pemahaman dan edukasi ketika menghadapi perjumpaan dengan hewan tersebut di lingkungan perumahan.

Untuk itulah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE) Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) bekerja sama dengan RW 14 Taman Yasmin Bogor mengadakan “Pelatihan Identifikasi Ular dan Herpetofauna Lain di Hutan Kampung Komplek Taman Yasmin, Bogor”, belum lama ini. Pelatihan ini menghadirkan narasumber Amir Hamidy, Peneliti Ahli Utama PRBE BRIN.

Pelatihan diberikan untuk warga RW 14 komplek Taman Yasmin dan terbuka untuk umum. Dihadiri sejumlah sivitas BRIN, akademisi (mahasiswa dan dosen), tim pemadam kebakaran Kotamadya Bogor, Lembaga Swadaya masyarakat (LSM).

Dalam rilisnya, Ketua Panitia Tim PRBE BRIN, Conni Margaretha Sidabalok, menyampaikan tujuan utamanya adalah membagi pengetahuan, edukasi dan sosialisasi terkait jenis-jenis ular dan herpetofauna lain yang dapat ditemui di Taman Yasmin dan perumahan pada umumnya. Selain itu, peserta dilatih tindakan ketika terjadi perjumpaan dengan ular dan upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan konflik antara manusia dengan ular di perumahan.

Pelatihan dan tips dari BRIN kepada warga perumahan RW 14 Yasmin Bogor.
Pelatihan dan tips dari BRIN kepada warga perumahan RW 14 Yasmin Bogor. Foto: brin.go.id

Conni menginformasikan bahwa pelatihan ini juga mengedukasi peserta tentang upaya pengendalian populasi ular di perumahan secara umum dengan menjaga keseimbangan ekosistem mikro di perumahan. Tak ketinggalan, pelatihan ini juga memberikan sosialisasi mengenai keberadaan pihak-pihak terkait dengan pengendalian populasi ular di perumahan.

Herpetofauna secara singkat dapat diartikan sebagai binatang melata, berasal dari bahasa Yunani herpetona berarti melata dan fauna berarti binatang atau hewan. Binatang yang tergolong dalam kelompok ini di antaranya adalah ular. Ular tidak hanya hidup di hutan dan semak-semak belukar namun ternyata dapat hidup di luar habitat aslinya seperti di perumahan-perumahan, sehingga akan ada potensi persinggungan dengan manusia penghuni perumahan tersebut. Oleh karena itu pengetahuan dan penanganan jika ada perjumpaan dengan hewan jenis ular dan herpetofauna lainnya sangat diperlukan.

Sementara Amir Hamidy menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat 349 jenis ular jumlah ini diperkirakan 10 persen dari jumlah jenis ular yang ada di dunia. Dari jumlah tersebut ular yang berbisa ada 77 jenis dari 3 famili, dan 55 jenis di antaranya merupakan ular berbisa yg hidup secara terestrial.

Amir mencontohkan perbandingan morfologi beberapa jenis ular tidak berbisa yang mirip dengan jenis ular yang berbisa, yang secara sepintas bagi umum tidak mudah untuk membedakannya.

Lebih lanjut Amir mencontohkan ular berbisa yang ada di sekitar Bogor seperti ular cabe. “Ular cabe berukuran 30 cm biasanya keluar pada saat banjir di daerah Bogor. Ular berbisa itu memiliki gigi venom, gigi venom dicirikan dari bentuk fisik gigi yang paling panjang di antara gigi lainnya. Gigi venom seperti bentuk jarum dengan lubang yang fungsinya menghantarkan venom ke mangsa atau ke makhluk hidup yang digigitnya,” terang Amir dikutip dari brin.go.id.

Jenis gigitan ular berdasarkan World Health Organization (WHO) seperti yang diinformasikan peneliti ahli utama BRIN tersebut ada dua katagori yakni: katagori 1 adalah golongan ular berbisa yang gigitan bisanya menyebabkan kematian atau kecacatan pada manusia yang hidup di sekitar habitat manusia, dan katagori 2 adalah golongan ular berbisa yang gigitan dan bisanya menyebabkan kematian atau kecacatan pada manusia namun potensinya kasus gigitannya kecil karena kelompok ini hidup di hutan

Ia mencontohkan jenis ular weling dengan ciri warna belang hitam putih, ular kobra jawa dan sumatra, serta ular jenis lain yaitu ular welang. Secara detail Amir memperlihatkan ciri-ciri dari contoh ular-ular tersebut termasuk jenis ular tanah.

Ular yang termasuk berbisa yang berada di sekitar habitat manusia antara lain ular kobra jawa (Naja sputarix), ular weling (Bungarus candidus) , ular welang (Bungarus , ular cabe kecil (Calliophis intestinalis), dan ular viper-pohon hijau (Trimeresurus albolabris) dan yang lainnya. Sedangkan contoh ular tidak berbisa antara lain yaitu ular bandotan macan atau pliting jali (Ptyas mucosus), ular Pelangi (Xenopeltis unicolor), ular air (Xenochrophis piscator), ular tali picis (Dendrelaphis pictus), dan ular pucuk (Ahaetulla prasina).

Sisi lain ular juga dapat bernilai ekonomi tinggi misalnya diambil kulitnya dan dagingnya. Hal ini menyebabkan sebagian orang mengeksploitasi ular secara berlebihan untuk kepentingan ekonomi. Keberadaan ular di alam sebaiknya tidak dieksploitasi sebesar-besarnya namun dibatasi.

Dalam hal pengendalian populasi Amir menginformasikan bahwa salah satunya dapat menggunakan predator alaminya. Biawak air (Varanus salvator), garangan (Herpestes javanicus), elang ular bido (Spilornis cheela) merupakan contoh dari predator alami ular.

Untuk menghindari ular masuk rumah, Amir memberikan saran yaitu pastikan kondisi rumah bersih misalnya dari tumpukan barang bekas, bersihkan lantai setiap hari dengan wangi yang mencolok dan buang sisa sampah organik setiap hari karena bisa mengundang tikus yang menjadi mangsa ular.

“Jika ada ular panggil damkar atau orang yang ahli handling ular. Jika ada yang tergigit ular dirujuk ke rumah sakit terdekat yang punya stok antibisa ular,” pungkas Amir. (timur)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
13 May 2024 - 12:18
Ratusan Warga Agam Mengungsi akibat Diterjang Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

WARTAPENANEWS.COM –  Banjir bandang dari Gunung Marapi melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5). Akibatnya, ratusan warga dari 74 KK mengungsi ke SDN 08 Kubang Duo, Kabupaten Agam. Para pengungsi

01
|
13 May 2024 - 11:16
Menhan Sergei Shoigu Dipecat Putin

WARTAPENANEWS.COM – Presiden Rusia memecat Menteri Pertahanan Sergei Shoigu pada Minggu (12/5). Ini merupakan perubahan terbesar pada pimpinan militer Rusia semasa perang Ukraina sejak 2022 lalu. Putin akan mengganti posisi

02
|
13 May 2024 - 10:15
Dini Hari Tadi, Gunung Semeru Erupsi 4 Kali

WARTAPENANEWS.COM – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Senin (13/5) dini hari. Tercatat ada 4 kali erupsi. "Erupsi pertama terjadi pada

03