5 May 2024 - 10:51 10:51

Vaksin COVID-19 Oxford-Astrazeneca Ditangguhkan di Beberapa Negara

vaksin anak anak

WartaPenaNews, Jakarta – Salah satu vaksin COVID- 19 yang mendapatkan permisi percobaan klinis awal, Oxford- Astrazeneca, diselimuti polemik akhir- akhir ini. Bahkan, Badan Obat Norwegia menginstruksikan untuk melakukan penangguhan atas vaksin ini.

Sesuai laporan, vaksin Astrazeneca, AZD1222, menyebabkan setidaknya tiga petugas layanan kesehatan di Denmark mengalami pembekuan darah yang berbahaya dan kehilangan trombosit darah, hingga dirawat di rumah sakit.

Selain itu, ada sekitar 22 laporan emboli paru dan trombosis vena dalam (DVT) yang ditemukan di Inggris dan Eropa, yang menjadi negara yang pertama menyetujui vaksin untuk inokulasi luas dan telah mendaftar untuk mendapatkan jutaan suntikan dalam beberapa minggu mendatang.

Dilansir dari Times of India, Senin, 15 Maret 2021, vaksin tersebut juga menjadi berita utama setelah beberapa serikat pekerja, termasuk otoritas Prancis yang menyarankan pejabat kesehatan untuk tidak memberi vaksin kepada lansia dengan alasan masalah keamanan.

Vaksin Oxford-Astrazeneca, yang disetujui di seluruh dunia pada Desember 2020, memiliki tingkat kemajuran hingga 80 persen, yang setara dengan vaksin lain yang telah disetujui. Vaksin ini juga digunakan di banyak negara dan dianggap lebih ekonomis.

Meski otoritas kesehatan Denmark dan pemimpin global lainnya telah mendesak penangguhan sementara sebagai tindakan pencegahan, namun perlu dicatat bahwa belum ditemukan efek samping yang serius untuk vaksin ini.

Pihak berwenang juga mengatakan, meski masih menimbulkan kekhawatiran, saat ini manfaat vaksin lebih besar dibanding risikonya. Oleh karena itu, setiap orang harus tetap harus divaksin.

Menurut lembar fakta, vaksin COVID-19 Oxford-Astrazeneca disebut dapat menyebabkan efek samping reaktogenik minor, yang sebagian besar bersifat sementara.

Pedoman yang tercantum pada Covishield (vaksin versi India) menyebutkan, beberapa kemungkinan efek samping yang ditimbulkan antara lain, rasa sakit, demam, gatal, memar, kelelahan, menggigil, mual, nyeri otot, bengkak dan terasa tidak enak badan.

Sedangkan efek samping yang parah, yaitu demam tinggi, batuk, sulit bernapas, mengalami masalah saraf dan kemungkinan anafilaksis meski jarang terjadi.

Uji klinis dan inokulasi awal juga mengamati, vaksin COVID-19 ini menyebabkan masalah neurologis tertentu. Satu-satunya orang yang dilarang mendapatkan suntikan vaksin ini adalah mereka yang memiliki alergi serius terhadap bahan yang terkandung dalam vaksin. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 May 2024 - 12:14
Mal Rabinza di Lebak Hangus Terbakar

WARTAPENANEWS.COM – Kebakaran hebat terjadi di Mal Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza), Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Sabtu (4/5/2024) dini hari. Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi pukul 00.25 WIB.

01
|
4 May 2024 - 11:13
Mayat Pria Ditemukan Tanpa Busana di Perumahan Sukabumi

WARTAPENANEWS.COM – Warga di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan mayat pria dalam kondisi telanjang. Kejadian tragis tersebut terjadi di rumah blok B1 Nomor 1

02
|
4 May 2024 - 10:06
Exit Tol Jagorawi Arah Puncak Macet, Contraflow Diberlakukan di KM 44

WARTAPENANEWS.COM – Kemacetan terjadi di exit Tol Jagorawi arah Puncak pagi ini, Sabtu (4/5). Ini disebabkan wisatawan yang akan berlibur ke kawasan Puncak pada weekend. Informasi dari Jasa Marga, kemacetan

03