6 May 2024 - 04:25 4:25

Vaksin Ini Diklaim Paling Efektif Lawan Varian Delta

vaksin

WartaPenaNews, Jakarta – Saat ini total ada 11 vaksin COVID-19 yang disetujui untuk digunakan di berbagai belahan dunia. Namun, menurut penelitian terbaru, satu-satunya vaksin yang terbukti paling efektif adalah Oxford-Astrazeneca atau Covishield.

AstraZeneca, yang merupakan vaksin yang paling populer digunakan di seluruh dunia, menjanjikan tingkat kemanjuran yang tinggi. Namun, diliputi kumpulan kontroversi, karena ada laporan munculnya efek samping yang tidak biasa akhir-akhir ini.

Tetapi, evaluasi kritis yang lebih baru telah membuktikan bahwa vaksin Covishield benar-benar telah melakukan tugasnya dengan baik, dengan memberikan lebih banyak antibodi pelindung, terutama dalam melawan varian Delta.

Dilansir Times of India, studi yang dilakukan oleh ICMR dan NIV bernama ‘Netralisasi varian Delta dengan serum vaksin Covishield dan individu yang divaksinasi COVID-19 yang pulih’ menetapkan bahwa Covishield atau AstraZeneca yang menjadi vaksin utama di India, sangat efektif terhadap varian Delta.

Melalui penelitian tersebut diamati bahwa vaksin vektor virus yang dibangun dengan menggunakan teknologi vaksin tradisional itu, mampu menghasilkan lebih banyak antibodi penetralisir yang dapat bekerja melawan virus corona.

Vaksin yang pertama kali disetujui untuk digunakan di India itu memiliki tingkat kemanjuran hingga 70 persen dan meningkat menjadi 91 persen, setelah dosis kedua diberikan dengan jarak 8-12 minggu. Vaksin ini juga meningkatkan respons antibodi yang lebih tinggi sehingga mencegah COVID-19 yang parah.

Studi lebih lanjut juga telah memastikan bahwa AstraZeneca lebih efektif pada orang-orang yang reinfeksi atau pernah tertular sebelumnya. Diamati bahwa orang yang telah pulih dari COVID-19 dan telah mendapat dosis penuh vaksin ini, memiliki lebih banyak antibodi dan respons penetralisir dibanding individu yang belum pernah terinfeksi COVID-19 sebelumnya.

Namun, studi investigasi lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengonfirmasi hal yang sama. Para ahli menyatakan, mereka yang telah sembuh dari COVID-19 memiliki konsentrasi sel memori-B dan T yang lebih tinggi, sehingga dapat mengingat infeksi dan meningkatkan respons antibodi yang lebih tahan lama dan efektif dengan vaksin ini.

Ini juga bisa menjadi alasan mengapa seseorang yang telah sembuh dapat mengalami efek samping yang lebih parah dibanding seseorang yang tidak memiliki riwayat COVID-19 (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 May 2024 - 12:14
Mal Rabinza di Lebak Hangus Terbakar

WARTAPENANEWS.COM – Kebakaran hebat terjadi di Mal Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza), Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Sabtu (4/5/2024) dini hari. Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi pukul 00.25 WIB.

01
|
4 May 2024 - 11:13
Mayat Pria Ditemukan Tanpa Busana di Perumahan Sukabumi

WARTAPENANEWS.COM – Warga di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan mayat pria dalam kondisi telanjang. Kejadian tragis tersebut terjadi di rumah blok B1 Nomor 1

02
|
4 May 2024 - 10:06
Exit Tol Jagorawi Arah Puncak Macet, Contraflow Diberlakukan di KM 44

WARTAPENANEWS.COM – Kemacetan terjadi di exit Tol Jagorawi arah Puncak pagi ini, Sabtu (4/5). Ini disebabkan wisatawan yang akan berlibur ke kawasan Puncak pada weekend. Informasi dari Jasa Marga, kemacetan

03