26 April 2024 - 20:05 20:05

Positif COVID-19, Bolehkah Menyusui?

ilustrasi menyusui saat covid-19

WartaPenaNews, Jakarta – Ahli laktasi Dr dr Ray Wagiu Basrowi MKK membagikan beberapa cara bagi para ibu yang menyusui agar tetap bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) pada bayinya baik pada saat ibu terpapar COVID-19 atau sebaliknya ketika anaknya justru terpapar COVID-19.

“Menyusui secara langsung itu cara yang terbaik ya. Kalau volumenya banyak, ya distok untuk disimpan. Perlu diingat kalau ibunya sudah terkonfirmasi positif COVID-19 dan anaknya negatif lalu isolasi mandiri, ini jangan rawat gabung ya. Anaknya dipisah,” kata dokter Ray dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/8).

Dokter lulusan Magister FKUI itu pun menyebutkan ibu hanya boleh bersentuhan badan ketika memberikan ASI kepada anak, pastikan ibu yang menyusui menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan baju panjang sehingga meminimalkan penularan virus dari cairan atau pun sirkulasi udara.

Ibu pun diminta untuk tidak melakukan interaksi dengan bayi misalnya mencium atau mengajak ngobrol anaknya pada saat proses pemberian ASI berlangsung.

Langkah ini lebih dianjurkan untuk ibu menyusui yang terkonfirmasi sebagai pasien tanpa gejala.

“Jika bergejala ringan ya misalnya dan ragu- ragu mau memberikan ASI. Ibu bisa melakukan pemompaan ya. Selama 10 hari masa isolasi itu susunya dipompa. Disterilkan sebelum mau diberi kepada anak. Cara sterilnya juga mudah tidak usah pakai alat yang mahal. Siapkan air panas dengan suhu 60-70 derajat celcius lalu celupkan sebentar botol yang berisi ASI sebelum diberikan kepada anak,” kata pendiri Health Collaborative Center (HCC) itu.

Pemberian ASI dilakukan oleh ayah atau anggota keluarga lainnya yang tidak terkonfirmasi positif bisa menggunakan sendok kecil agar anak bisa tetap mendapatkan ASI.

“Saat sedang positif, intinya pemberian ASI tetap harus tetap dilakukan karena seperti yang banyak penelitian paparkan pemberian ASI kepada bayi justru memberikan antibodi spesifik agar anaknya memiliki kekebalan tubuh dari COVID-19,” ujar dokter Ray.

Lalu bagaimana jika kondisi yang terjadi adalah sebaliknya, anak yang positif COVID-19 sementara orang tua justru negatif dari virus SARS-CoV-2?

Dokter Ray menyarankan pemberian susu secara langsung tetap perlu dilakukan oleh Ibu dengan metode serupa yaitu penggunaan APD berupa masker dan baju lengan panjang.

“Bayi yang isolasi mandiri tidak mungkin kan dibiarkan begitu saja tetap harus diurus. Jadi tetap perlu diberikan saja ASI-nya ibu tetap menyusui dengan protokol kesehatan dengan kontak fisik seminim mungkin,” katanya.

Jika ternyata bayi harus mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat COVID-19, sebisa mungkin titipkan ASI yang sudah dipompa untuk kemudian diberikan oleh tenaga kesehatan yang merawat bayi hingga sembuh. (wsa)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
26 April 2024 - 18:53
Sharp Indonesia Umumkan Pemenang Program Sharp Lovers Day-Sharp Fiestapora

WARTAPENANEWS.COM –  Kampanye penjualan besutan Sharp Indonesia bertajuk Sharp Lovers Day – Fiestapora telah berakhir akhir Maret 2024 lalu. Sukses dilaksanakan sejak tujuh tahun silam, Sharp Lovers Day hadir guna

01
|
26 April 2024 - 12:10
Usai Dicekoki Ekstasi & Sabu, Remaja di Hotel Senopati Meregang Nyawa

WARTAPENANEWS.COM – Polisi menyebut remaja berusia 16 tahun yang tewas di salah satu hotel kawasan Senopati, Jakarta Selatan, sempat dicekoki beberapa jenis narkoba. "Baik korban yang meninggal atau pun hidup,

02
|
26 April 2024 - 11:12
Imbas Kebrutalan Israel, Begini Suasana Kota Hantu di Palestina

WARTAPENANEWS.COM – Belum ada tanda tanda kapan Israel akan menghentikan kekejaman yang mereka lakukan di tanah Palestina. Mereka tidak saja menghilangkan puluhan ribu nyawa, menghancurkan gedung, membatasi ibadah umat Islam

03