WartaPenaNews, Jakarta – Dr. Yayat Supriatna, MSP, Pengamat Tata Kota mengatakan, “Ada sejumlah wilayah di DKI yang tidak layak huni dan terancam banjir setiap saat, sehubungan dengan kondisi topografi dan wilayah yang rendah.”
Buruknya Drainase Dari Lahan Tidak Layak Huni
Menurutnya, “upaya efektif yang harus dilakukan adalah re – lokasi besar – besaran masyarakat ke daerah yang wilayahnya memang layak huni. Tidak di daerah resapan air, di pinggiran aliran anak sungai atau bantaran kali.”
Yayat juga menyorot masih lemahnya kontrol terhadap drainase. Pemda dan juga pengembang mengabaikan lebih mengutamakan pembangunan infrastruktur serta bangunan. Sebagian drainase yang ada merupakan peninggalan kolonial tetapi masih digunakan.
Banyak pembangunan hunian, perkantoran dan pusat komersil yang dibangun tanpa memikirkan pembangunan drainase yang baik, untuk menyerap air hujan dan kiriman air dari sungai dan anak sungai.
Walau hujan sudah berhenti, namun kiriman banjir diprediksi akan terjadi pada pukul 03.00 siang nanti, serta hujan yang diprediksi akan terjadi lagi dari sore hingga malam hari dengan curah yang lebih tinggi patut diwaspadai akan menimbulkan efek yang lebih besar lagi.”
Korban Mulai Berjatuhan
Akibat curah hujan tinggi yang diikuti dengan banjir, sebuah rumah yang berlokasi di daerah turunan jalan, di kelurahan Pangkalan Jati Baru, Jalan Andara, Gang Masjid tertimpa tanah longsor. Dua anggota keluarga ditemukan tewas, 2 masih hilang, sisanya selamat.
Untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan petugas evakuasi, Kepala BPBD DKI, Subejo meminta masyarakat untuk menghubungi bantuan di Posko Informasi di Gedung BPBD DKI, di nomer 112. (bud)