IPOL.ID – Puluhan warga dan tiga Warga Negara Asing (WNA) dipergoki diduga melakukan pengeboran tambang emas tanpa izin di kawasan perusahaan PT KE di Desa Nifasi, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
Menurut warga Desa Nifasi Maria Erari pihaknya bersama warga Desa dan pekerja PT KE perusahaan tambang emas melihat sejumlah orang mencurigakan masuk wilayah lahan tambang pada Minggu (25/6) sekitar pukul 16.00 WIT.
“Yang datang itu dia naik bawa bor langsung tanam di lahan masyarakat kita lahannya Pak Hans, sehingga yang punya lahan yaitu punya garapan keberatan. Artinya dia sudah menyerahkan lahannya dia ke PT Kristalin Ekalestari dan kenapa tetapi dia tiba-tiba datang tanpa bicara, tanpa izin masuk,” ungkap Maria dikonfirmasi via video call pada awak media di Jakarta Selasa (27/6) malam.
Dia menceritakan bahwa sekelompok orang berjumlah puluhan orang menggunakan truk dan mobil naik ke Wilayah pertambangan milik PT KE tanpa seizin perusahaan.
“Kami kan, masyarakat tahu bahwa PT TAP tidak punya izin, kenapa tiba-tiba datang tanpa permisi seperti pencuri masuk langsung tanam bor di lahannya orang, ini suatu persoalan yang timbul di masyarakat sampai di kantor polisi persoalannya juga belum selesai,” tegasnya.
Lebih lanjut, Maria menjelaskan, sejumlah orang/sekelompok tersebut membawa senjata tajam berupa kampak dan terlihat ada WNA yang terlibat dalam dugaan pengeboran tanpa izin ke pemilik lahan itu.
Dalam kasusnya, para penambang tanpa izin itu akhirnya diarahkan ke Polsek Makimi.
“Kami tiba di Polsek, disitulah mereka bertengkar, masyarakat tidak punya hak melakukan penambangan tanpa izin. Dengan alasan mereka diduga disuruh Wamen (Wamendagri-red) yang mau kerja suruh siapkan lahan,” beber dia pada awak media.
Dalam video yang beredar saat para penambang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian sempat tersulut emosi oleh salah satu orang yang diduga memprovokasi dan melempar gelas hingga terjadi bersitegang.
Aparat Polsek Makimi pun berupaya menenangkan situasi. “Sampai saat ini mereka tidak melakukan aktifitas kembali. Tetapi Pak Polisi akan mempertemukan kami di Polsek rencananya besok,” tutur Maria.
Sementara, Kapolsek Makimi, AKP Hardiman Sirait dikonfirmasi ipol.id mengenai insiden tersebut belum menjawab. (Joesvicar Iqbal/msb)