26 April 2024 - 23:33 23:33

Dulu Kapolri Sekarang Mendagri

Dulu Kapolri Sekarang Mendagri

WartaPenaNews, Jakarta – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengaku butuh adaptasi dari Kapolri menjadi menteri yang ia anggap sebagai pelayan masyarakat. Upayanya agar bisa membaur dengan lingkup Kementerian Dalam Negeri adalah mengenal rekan kementerian yang ia pimpin secara personal.

“Suatu lingkungan yang baru bagi saya ini kita saling mengenal, membangun hubungan itu kunci baik hubungan personal maupun hubungan formal jadi formal dan informal,” ujar Tito saat memimpin apel di lapangan Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis (24/10).

Lama berkecimpung di Korps Bhayangkara, Tito juga mengetahui budaya di kepolisian dan kementerian sangat jauh berbeda dan mengubah budaya itu perlu waktu. Untuk itu, ia berkomitmen membuat terobosan out of the box selama memimpin Kemendagri.

Ia menuturkan membuat terobosan baru bukan berarti merombak segala program Kemendagri sebelumnya. Tito berkomitmen akan meneruskan segala program positif dan efektif era Mendagri sebelumnya Tjahjo Kumolo.

“Hal-hal yang positif tentu kita akan lanjutkan tapi hal-hal mungkin kita anggap kurang, kita harus berani mengambil inovasi terobosan bahkan berfikir out of the box,” tandasnya.

Ia mengaku tak ingin kementerian yang dipimpin terkesan monoton. Bahkan, imbuhnya, ajakan agar pegawainya untuk kreatif namun terbentur dengan undang-undang hal itu bisa dikondisikan dengan merubah undang-undang itu sendiri.

“Kalau melanggar undang-undang, ya undang-undangnya bisa kita buat, kalau melanggar Perda atau peraturan pemerintah, itu bisa kita ganti nantinya. Tapi yang penting terobosannya brillian, kreatif, bagus,” tandasnya.

Adaptasi

Tito menyatakan dirinya perlu beradaptasi dirinya saat menjabat sebagai Kapolri dengan jabatannya barunya sebagai Menteri Dalam Negeri.

Perbedaan dari dua jabatan tersebut menurut Tito adalah bentuk pola pikir. Jika saat menjabat sebagai Kapolri pola pikirnya adalah penguasa, sebaliknya, di Kemendagri adalah seorang pelayan masyarakat.

“Di sini kita membina di daerah, berarti bukan hanya budaya di Kemendagri tapi juga budaya di lingkungan pemerintah daerah bagaimana merubah mindset jangan lagi jadi penguasa, jadilah pelayan. Nah itu merubah mindset nya enggak gampang,” kata Tito di Kemendagri, Jakarta, Kamis (24/10).

Berkecimpung di dunia birokrat, Tito juga berkomitmen ingin mengubah budaya di Kemendagri. Aturan di birokrasi terkenal berbelit-belit. Untuk itu ia ingin merubah sistem yang bersifat feodalisme menjadi kreatif, bebas, dan memiliki terobosan positif.

“Budaya-budaya yang mungkin menghambat pelayanan publik yang baik kemudian agak feudalistic mungkin ini harus diubah menjadi budaya yang betul-betul melayani reformasi birokrasi,” tukasnya. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
26 April 2024 - 18:53
Sharp Indonesia Umumkan Pemenang Program Sharp Lovers Day-Sharp Fiestapora

WARTAPENANEWS.COM –  Kampanye penjualan besutan Sharp Indonesia bertajuk Sharp Lovers Day – Fiestapora telah berakhir akhir Maret 2024 lalu. Sukses dilaksanakan sejak tujuh tahun silam, Sharp Lovers Day hadir guna

01
|
26 April 2024 - 12:10
Usai Dicekoki Ekstasi & Sabu, Remaja di Hotel Senopati Meregang Nyawa

WARTAPENANEWS.COM – Polisi menyebut remaja berusia 16 tahun yang tewas di salah satu hotel kawasan Senopati, Jakarta Selatan, sempat dicekoki beberapa jenis narkoba. "Baik korban yang meninggal atau pun hidup,

02
|
26 April 2024 - 11:12
Imbas Kebrutalan Israel, Begini Suasana Kota Hantu di Palestina

WARTAPENANEWS.COM – Belum ada tanda tanda kapan Israel akan menghentikan kekejaman yang mereka lakukan di tanah Palestina. Mereka tidak saja menghilangkan puluhan ribu nyawa, menghancurkan gedung, membatasi ibadah umat Islam

03