WartaPenaNews, Jakarta – Tren gaya hidup sehat dengan konsumsi produk lokal berbasis organik dan bebas dari suatu bahan kian digemari.
Filosofi makan untuk kenyang atau makan merupakan sebuah perayaan tidak berlaku bagi sebagian orang. Mereka makan untuk sehat dan hidup berkelanjutan dengan memilah dan memilih makanan diet seperti gluten, sugar, dan casein free.
Ketika Anda disarankan untuk diet karena penyakit, atau tubuh yang in-toleran terhadap jenis bahan tertentu. Atau mereka yang memilih gaya hidup vegan (tidak mengonsumsi daging, turunan dan hasil olahannya), tentu membutuhkan pangan yang diolah secara khusus. Walau mudah dijumpai layanan makanan diet di online, sebagian konsumen masih belum yakin tentang klaim dan kualitas yang ditawarkan penjualnya.
Alasannya sederhana, tidak mengenal penjual serta rekam jejaknya. Mengakomodir masyarakat yang membutuhkan pangan dan makanan sehat, Yanty Dygg dan Ade Sri, praktisi dan pebisnis kuliner sehat kemudian menghadirkan pasar Geret. Selain ingin menyatukan artisan healthy food dalam satu komunitas yang solid dan rutin berkegiatan.
Menurut Ade, konsep pasar Geret terinspirasi dari pasar Kamisan dan pasar Milas di Yogyakarta. Marwah untuk mengembalikan konsep pasar tradisional yang menjual bahan pangan lokal, bersih, dan go green menjadi atmosfer pasar yang dapat dirasakan langsung oleh pembeli. Pembeli harus membawa wadah untuk bahan yang akan dibawa pulang. Peranti saji dan makan, jika hendak makan di tempat. Menggunakan tas belanja ramah lingkungan. ” Kami konsisten untuk menghadirkan hidup go green, tanpa plastik dan minim sampah, kata Yanty Dygg.
Puluhan artisan lokal menawarkan bahan pangan dan hasil olahan berkonsep sehat. Diantaranya GoodiBake Gluten Free yang menyediakan kue dan cake gluten free, sugar free dan vegan. Ade selaku pemilik memastikan semua produk selain didedikasikan untuk pembeli, juga untuk mendukung petani singkong karena sebagian besar produknya menggunakan tepung singkong modifikasi.
Stan Healthy Drink menawarkan racikan teh kombucha, minuman probiotik yang berkhasiat untuk memelihara kesehatan pencernaan. Menurut Yanty Dygg, usahanya ini juga menyediakan roti dan kue gluten free, fat free, sugar free, dan vegan.
Dengan signature cookie black nastart atau kue nastar hitam. Selain rasanya yang lezat, tampilannya pun terbilang unik, bewarna hitam. Warna hitam menggunakan bubuk arang untuk makanan yang berasal dari Jepang. Selain lezat, aroma nastar hitam sangat khas.
Melalui produknya ini, Yanty ingin mengakomodir kebutuhan konsumen pemula anak-anak hingga orang dewasa untuk mendapatkan produk sehat terpercaya.
Bagi yang ingin berbelanja bahan pangan organik dan natural, Mentary Healthy Corner, usaha yang dirintis oleh Novi dan Hampry, menyediakan beragam bahan pangan, juga minyak sehat. Layak dijadikan referensi karena kualitas bahan dan harga yang jauh lebih murah.
Untuk penikmat kuliner tradisional, Anda pun berhak mendapatkan sajian lezat tetapi sehat ala Pecel Berkah. Wida Suhartini meracik pecel, saladnya orang Indonesia, menggunakan sayur dan bumbu organik. Nikmati pula ragam jajan pasar diantaranya onde ubi ungu, getuk singkong, dan ongol-ongol.
Menurut Ade Sri, artisan pasar Geret merupakan pelaku yang telah uji seleksi untuk semua produk yang akan dijual. Dasarnya 4 P dan 2 G, tanpa pengawet, pewarna, perisa sintetis dan msg, pemanis buatan dan rafinasi, bahan mentah yang telah mengalami proses pemurnian agar terlihat menarik.
Gluten free kecuali sourdough, adonan asam yang digunakan sebagai teknik membuat roti, dan GMO, genetically modified organism, atau rekayasa genetika.
Konsep Pasar Masa Depan
Pasar Geret diartikan sebagai upaya gigih pedagang untuk memasarkan produknya yang berbasis pangan sehat, menyelaraskan dengan konsep hidup go green. Geret atau menyeret barang dengan tangan menjadi promosi kreatif artisan lokal healthy food kepada pembeli. Konsep pasar yang digelar sebulan sekali, di minggu terakhir, setiap hari Sabtu atau Minggu. Diselenggarakan berpindah-pindah tempat di wilayah Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Selain menghadirkan konsep pasar sehat, rutin digelar kelas Inspirasi dengan menghadirkan talkshow dan demo masak dengan pembicara berkompeten di bidangnya.
Aneka isu terkini atau hal-hal menarik seputar pangan sehat serta kreasi menu terbaru diharapkan mampu menarik minat pengunjung, yang kecendrungannya selalu meningkat di setiap penyelenggaraan.
Pelaku pasar Geret didominasi kaum ibu dari berbagai macam usaha kuliner, kami terbuka jika ada tertarik dan ingin bergabung, silahkan untuk mendaftar online di, bit.ly/daftarpasargeret, kata Ade Sri.
Konsep Pop-Up Market awalnya diperkenalkan oleh petani Eropa untuk memasarkan hasil panennya langsung ke pembeli. Beragam bahan pangan seperti hasil pertanian, perkebunan, hingga hasil laut di jual dalam kondisi segar dengan harga terjangkau. Penjual dan pembeli, sama-sama diuntungkan. Penjual dapat menjual dengan harga terbaik karena tanpa melalui orang ke tiga.
Sewa lahan yang murah tanpa perlu dibebani dengan biaya lainnya. Pembeli akan diuntungkan karena mendapatkan harga murah dibandingkan jika harus membeli toko atau swalayan. Jaminan kualitas bahan, bisa menanyakan asal-usul bahan, hingga saran pengolahan. Di Indonesia, konsep Pop-Up Market dipopulerkan oleh komunitas yang menjual produk pangan berbasis organik dan alami. Tujuan utama untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat. Bisa dijumpai setiap week end di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Bali. (mus)
