WartaPenaNews, Jakarta – Presiden Joko Widodo meminta tersangka dalam kasus suap lelang jabatan Romahurmuziy untuk mengikuti proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK telah memutuskan status Ketum PPP Romahurmuziy dan lima orang lainnya yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
“Apapun, Pak Romi adalah kawan kita, udah lama dan juga ikut dalam koalisi Indonesia Kerja dan kita sangat sedih dan prihatin dan kita menghormati keputusan yang telah ditetapkan KPK,†ujar Presiden di Jakarta, Sabtu (16/3).
Jokowi meyakinkan Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin tersebut bahwa proses hukum di Indonesia berasaskan keadilan. “Saya yakin proses hukum yang ada di negara ini berjalan dengan baik,†ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, OTT KPK yang menjerat Romi tidak akan menganggu koalisi dalam pemenangan dalam Pilpres 2019. Jokowi juga menganggap penangkapan ini tidak akan memengaruhi kerja-kerja pemenangan.
“Nggak, saya kira (koalisi-red) konsolidasi dengan partai-partai pendukung tidak akan ada masalah, tidak akan mempengaruhi (elektabilitas-red). Tidak akan. Tetap solid dan semuanya tetap bekerja. Pekerjaan-pekerjaan politik terus berjalan,” terangnya.
Diketahui KPK menangkap Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Jumat (15/3). Setelah dilakukan serangkaian penindakan, KPK mengamankan uang sebanyak ratusan juta rupiah dalam operasi yang berawal di daerah Jawa Timur itu. (*/dbs)
