19 May 2024 - 03:02 3:02

15 Persen Anak di Depok Positif COVID-19

WartaPenaNews, Depok – Dari puluhan ribu kasus positif COVID-19 di Kota Depok, Jawa Barat, sebanyak 15 persen di antaranya adalah anak-anak. Kondisi ini telah menyedot perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI.

Kasus teranyar dialami oleh sejumlah anak di salah satu panti asuhan di wilayah Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Tim gugus tugas setempat mengaku, dari 45 penghuni panti tersebut, sebanyak 43 orang di antaranya dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG.

“Sisanya, untuk dua orang yang dinyatakan negatif itu dilakukan isolasi mandiri akan dicarikan tempat isolasi oleh satgas kecamatan, jadi dipisah dari mereka yang melakukan isolasi di panti asuhan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana.

Dadang mengatakan, panti asuhan itu juga sudah mendapatkan perhatian dari KPAI. Demikian pula untuk kasus-kasus lainnya yang menimpa pada anak di Kota Depok.

“Untuk diketahui dari persentase yang terpapar COVID untuk kategori usia anak-anak itu lebih kurang 15 persen dari total kasus,” jelasnya.

Dadang mengaku, KPAI telah menanyakan terkait dengan langkah-langkah yang diambil oleh Satgas COVID-19 Kota Depok, dan dalam hal ini juga Dinas Sosial, karena terkait dengan panti asuhan.

“Untuk bantuan dari KPAI sampai saat ini belum, iya baru menanyakan informasi saja. Tapi mudah-mudahan saja karena kita juga sudah melakukan langkah-langkah termasuk juga DPAPMK (Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga),” katanya.

Ia menyebut, Pemerintah Kota Depok juga sudah menurunkan tim psikolog untuk menjaga psikis anak-anak panti yang terpapar virus berbahaya tersebut.

“Demikian pula pada saat kejadian klaster-klaster di pesantren yang menimpa anak-anak pesantren,” katanya.

Dadang mengungkapkan, rata-rata anak yang terpapar COVID-19 di Kota Depok berusia di bawah 17 tahun. Menurutnya, pendampingan psikologi penting untuk membangkitkan motivasi, dan memacu gairah anak agar selalu berpikir positif, sehingga imunitas tubuhnya juga meningkat.

“Jadi lebih kepada pendampingan psikolog untuk meningkatkan imun melalui kondisi kejiwaan ataupun kondisi psikis,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan sampai saat ini belum ada laporan yang mengalami gangguan psikis.

“Kalau waswas itu mungkin wajar karena setiap orang ketika terkena musibah itu terjadi seperti itu, jadi inilah makanya fungsi kita bagaimana pemerintah hadir dalam menyediakan layanan itu,” katanya.

Ia menambahkan, pendampingan psikologi ini tidak hanya untuk mencegah adanya gangguan psikis akibat COVID-19.

“Jadi tidak hanya healing terhadap kasus COVID-19 tapi juga dilakukan pendampingan kepada anak-anak yang sulit belajar daring saat ini, kan menimbulkan tingkat stres juga,” katanya

Untuk diketahui, penyebaran COVID-19 di Depok sampai kini masih cukup tinggi. Bahkan, salah satu kota penyangga Jakarta itu belum juga terbebas dari zona merah.

Berdasarkan data pemerintah setempat, angka kasus terkonfirmasi positif di kota itu sampai dengan hari ini telah mencapai sebanyak 23.729 orang, pasien aktif 4.693 orang, sembuh 18.508 orang, dan meninggal dunia mencapai 528 orang. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
18 May 2024 - 12:19
Sosok Ayah Pacar Vina Cirebon Ternyata Seorang Perwira Polisi

WARTAPENANEWS.COM –  Ternyata sosok ayah pacar Vina Cirebon yang tewas dibunuh seorang Perwira Polisi. Diketahui, kasus Vina kembali jadi perhatian masyarakat setelah diangkat ke layar lebar pada 2024 dengan judul

01
|
18 May 2024 - 11:17
Gegara Perang Gaza, Ada Perpecahan Dalam Kabinet Israel

WARTAPENANEWS.COM –  Satu demi satu perpecahan dalam kabinet Israel terkait perang di Gaza mulai terungkap. Menteri Pertahanan Yoav Gallant secara terbuka menuntut strategi yang jelas dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,

02
|
18 May 2024 - 10:15
Pejabat Kemenhub yang Buat Sumpah Sambil Injak Al-Quran, Dilaporkan ke Polisi

WARTAPENANEWS.COM – Pejabat Kementerian Perhubungan bernama Asep Kosasih dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama. Laporan itu dibuat berdasarkan sebuah video viral yang menampilkan Asep sedang melakukan sumpah

03