Anak Muda Papua di Jakarta Selatan Serius Ikuti Pelatihan Desain Grafis dari Pandawa Ganjar

IPOL.ID – Sejumlah anak muda Papua yang berkuliah di Jabodetabek mengikuti pelatihan desain grafis yang digelar sukarelawan Pandawa Ganjar di Posko Ganjar Pranowo, Jalan Wijaya I, Nomor 14, RT 4/4, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (9/7) siang.

Para sukarelawan tersebut berupaya membawakan semangat kebudayaan bangsa dengan memberdayakan anak-anak muda khususnya di seluruh Indonesia.

Ketua Pandawa Ganjar, Safrudin Abas menerangkan, hampir semua kebutuhan sekarang ini bersentuhan dengan informasi dan teknologi digital. Karena itu, pihaknya ingin menggali potensi anak muda, khususnya pemuda Papua dan umumnya Indonesia.

“Pelatihan untuk mengampanyekan pentingnya menyinergikan antara bakat dan dunia digital supaya anak muda bisa lebih melek teknologi,” kata Safrudin di sela-sela pelatihan itu, Minggu.

Menurut pria akrab disapa Safas, sekarang banyak orang bekerja di mana pun memanfaatkan teknologi digital. Tanpa harus ke kantor untuk menghidupi dirinya. Karena itu, pihaknya menginisiatori pelatihan desain grafis tersebut bagi anak-anak muda Papua.

“Itu yang penting bagi kami untuk mendorong anak-anak muda. Ada gerakan edukatif yang kami lakukan di tengah impitan pekerjaan, aktivitas, dan perkuliahan untuk anak muda Papua,” jelasnya.

Safas menekankan, materi yang disampaikan pada pelatihan desain grafis pun sangat penting bagi anak muda. Dia menilai kemampuan desain grafis seharusnya dapat dikuasai semua orang.

“Ini sudah menjadi kebutuhan agar melek digital dan teknologi, bahkan menjadi kebutuhan primer sekarang ini ya,” ungkap dia.

Safas menambahkan, pelatihan itu pun sengaja digelar kepada anak muda Papua agar mereka dapat memberikan inspirasi bagi pemuda lainnya di seluruh Indonesia.

“Harapan saya ke depan, kami juga memberikan edukasi yang lebih visioner untuk anak muda Papua agar bisa menginspirasi pemuda di seluruh Indonesia,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, Rama Rivansyah selaku pemateri desain grafis mengatakan, dirinya memaparkan dasar-dasar desain grafis sampai perkembangan artificial intelligence (AI).

Dia yang seorang desainer grafis di salah satu perusahaan di Jakarta itu melihat semangat para pemuda Papua yang berkuliah di Jabodetabek selama pelatihan berlangsung.

“Apa yang saya sampaikan diperhatikan oleh mereka. Mereka buat tugasnya keren-keren. Ada tantangan di akhir acara. Mereka antusias mengerjakan tugasnya dengan baik. Desainnya keren untuk orang yang baru belajar desain,” bebernya.

Rama pun berpesan kepada generasi milenial di seluruh Indonesia untuk bisa menguasai teknologi digital agar tidak tertinggal ke depannya.

“Jadi, penting desain grafis untuk anak muda karena hampir semua kini berbentuk digital seperti postingan di media sosial. Semua lini kehidupan perlu desainer,” ungkap Rama.

Dia juga berharap setelah adanya pelatihan ini, muncul desainer grafis baru yang berasal dari anak muda Papua.

Sementara, peserta pelatihan desain grafis Alfonso Alelo menuturkan, dia mendapat banyak materi dan praktik langsung dari pelatihan desain grafis, mulai mendesain spanduk hingga membuat browser.

“Tadi (kemarin) kami belajar desain grafis. Ada beberapa aplikasi yang kami pelajari seperti aplikasi Canva dan Photoshop. Kami juga praktik cara buat browser bagaimana spanduk seperti apa, lebih ke desain,” kata Alfonso.

Mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Universitas Tama Jagakarsa Fakultas Teknik Informatika itu menambahkan, jika pelatihan itu sangat bermanfaat bagi anak muda untuk menjadi bekal di dunia kerja nanti, apalagi perkembangan dunia digital semakin pesat.

“Melihat perkembangan dunia digital sekarang ini, kami sebagai mahasiswa dan generasi muda wajib mempelajari hal seperti ini. Intinya, ini kegiatan positif untuk kami bisa membuat desain dan lain-lain”.

Alfonso juga berpesan kepada sukarelawan Pandawa Ganjar agar dapat meneruskan kegiatan bermanfaat seperti pelatihan-pelatihan untuk anak muda di seluruh Indonesia.

“Pesan saya pada Pandawa Ganjar, hal seperti ini terus ditingkatkan, karena ini bagian dari hal-hal positif untuk membangun sumber daya manusia Indonesia,” pungkas dia. (Joesvicar Iqbal/msb)