9 December 2023 - 09:56 9:56

Butuh Proses Panjang Bagi WNI Simpatisan ISIS yang Ingin Pulang ke Indonesia

WartaPenaNews, Jakarta – Sebagian warga Indonesia yang ditemukan berada di antara ribuan petempur asing ISIS menyatakan ingin kembali ke Indonesia. Di antara mereka terdapat puluhan anak dan perempuan, yang saat ini berada di kamp pengungsi di Al-Hol, Suriah timur.

Mereka sebelumnya berada di Baghuz, kantong terakhir kelompok ISIS, yang direbut oleh Pasukan Demokratis Suriah, SDF pimpinan suku Kurdi.

Salah seorang warga Indonesia, Maryam, menyebut berasal dari Bandung, Jawa Barat. Dia menyatakan, ingin pulang ke Indonesia. Bersama empat anaknya, Maryam ditemui di Al-Hol pada pekan pertama bulan Maret oleh Afshin Ismaeli, seorang wartawan lepas.

“Saya dengan empat anak dan keluar dari Baghuz, kami ingin pulang ke negara asal kami, ke Indonesia,” kata Maryam dalam rekaman video yang dibuat Afsin.

Menanggapi perihal itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemnlu) Armanatha Nasir memastikan, harus memverikasi lebih dahulu pengakuan adanya WNI yang mengaku pernah bergabung dengan ISIS di Suriah, dan menyatakan ingin pulang ke Indonesia.

Puluhan orang, di antaranya anak-anak dan kaum perempuan, yang mengaku warga Indonesia itu ditemukan berada di antara ribuan petempur asing ISIS, yang saat ini berada di kamp pengungsi di Al-Hol, Suriah timur.

“Seperti saat proses pemulangan kembali atas 17 WNI dari Suriah pada 2017, verifikasi membutuhkan proses panjang dan memakan waktu lama, baik di Suriah maupun Indonesia,” kata Armanatha di Jakarta, Kamis (28/3)

“Apakah mereka benar-benar WNI. Setelah itu ada tahap selanjutnya, yaitu melihat situasi mereka, keadaan mereka, terkait psikologisnya, radikalisme mereka dan sebagainya, itu terus kita kawal, sampai nanti ada keputusan bagaimana kita bisa membantu mereka,” tambahnya.

Menurut Armanatha, pihak Kemenlu belum bisa mamastikan kapan tahap-tahap tersebut bisa dilakukan. Yang pasti, proses akan melibatkan pihak Imigrasi, kepolisian, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT, hingga keluarganya di Indonesia.

Pendataan jumlah WNI pun sulit dilakukan karena semua yang berangkat ke Suriah dan bergabung ke ISIS tidak melapor kepada pemerintah.

“Kalau saya ditanya berapa jumlah WNI di Suriah yang tidak melapor diri, ya tidak ada, karena memang kalau mereka tidak melapor diri mereka tidak punya datanya,” katanya.

Menurut Armanatha, ada sejumlah faktor yang menyulitkan pemerintah Indonesia untuk mengecek dan melakukan verifikasi. Hal itu dikarenakan kondisi Suriah yang hancur.

“Akses ke mereka pun sulit, karena mereka bukan ada di Damaskus, kalau WNI yang ada di Damaskus lebih gampang untuk diakses,” pungkasnya. (*/dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
9 December 2023 - 09:17
Gibran Hari Ini Kampanye di Jakarta

WARTAPENANEWS.COM - Calon wakil presiden (Cawapres) nomer urut 2 Gibran Rakabuming Raka akan melakukan kampanye di kawasan Jakarta dan Karawang, Sabtu (9/12/2023). Berdasarkan agenda yang kami terima  pada agenda pertama

01
|
9 December 2023 - 08:34
Prabowo: Kita Harus Lanjutkan Program Jokowi yang Pro Rakyat, Tidak Boleh Mundur

WARTAPENANEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menegaskan program pro rakyat yang telah digencarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini harus berlanjut. Dia menilai pemerintah saat

02
|
9 December 2023 - 08:13
17.487 Orang Tewas Akibat Serangan Zionis Israel ke Palestina

WARTAPENANEWS.COM - Jumlah korban tewas akibat agresi militer Israel di Gaza terus bertambah. Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat (8/12/2023) mengungkapkan total kematian warga Palestina mencapai 17.487 sejak gempuran brutal pasukan

03