WartaPenaNews, Jakarta – Untuk mengamankan bisnis TikTok di AS, ByteDance menunjuk Oracle sebagai partner dalam kesepakatan kemitraan terbaru.
Karena hal itu, wacana penjualan langsung bisnis TikTok di AS pun batal; begitu pula dengan rencana Microsoft untuk mengambil alih aplikasi video pendek tersebut dari tangan ByteDance.
“(Kemitraan dengan TikTok) merupakan bagian dari proposal yang ByteDance ajukan ke Departemen Keuangan AS, di mana kami akan berperan sebagai penyedia teknologi terpercaya TikTok,” kata pihak Oracle, seperti dikutip Reuters.
Dalam proposal terbaru ByteDance, Oracle akan mengambil alih pengelolaan data milik 100 juta pengguna TikTok di AS. Saat ini, data pengguna TikTok AS tersimpan di cloud Alphabet Inc, dengan cadangan di Singapura.
Sumber yang sama mengatakan bahwa Oracle juga sedang bernegosiasi untuk mengambil saham dalam operasional TikTok di AS.
Sejumlah investor top ByteDance, termasuk General Atlantic dan Sequoia, juga akan mendapatkan saham minoritas dalam operasional bisnis itu–menurut salah satu sumber yang meminta namanya dirahasiakan.
Belum diketahui apakah Presiden AS Donald Trump, yang menginginkan perusahaan lokal untuk memiliki sebagian besar TikTok di AS, akan menyetujui kesepakatan itu. Komite Investasi Asing di AS (CFIUS), yang meninjau kesepakatan untuk risiko keamanan nasional, mengawasi pembicaraan antara ByteDance dan Oracle.
“Perlindungan data pengguna dan jaminan seputar bagaimana algoritma perusahaan mendorong konten ke pengguna AS adalah komponen penting dari solusi substantif, tetapi apakah mereka dapat mengubah hasil politik adalah pertanyaan yang jauh lebih sulit,” kata pengacara di sektor regulasi, John Kabealo, yang tidak terlibat dalam pembicaraan.
ByteDance dan Oracle tidak menanggapi permintaan komentar Reuters, sementara Gedung Putih juga menolak berkomentar. (mus)