WartaPenaNews, Jakarta – Hemodialisis alias bersihkan darah ialah satu mekanisme medis yang bertujuan untuk menyaring dan bersihkan darah dari zat beresiko. Mekanisme bersihkan darah biasanya dilakukan oleh orang yang mengalami gagal ginjal. Umumnya pasien akan menggigil dan demam saat bersihkan darah. Apa ada cara untuk menangani keadaan ini?
Apa pemicu menggigil saat bersihkan darah?
bersihkan darah berobat ke mana
Proses penyaringan darah di badan dari zat dan sampah semestinya dilakukan oleh sepasang organ ginjal. Tetapi, dalam beberapa masalah, peranan ginjal dapat terusik dan tidak kerja sebagaimana harusnya.
Akhirnya, ginjal tidak bisa melakukan pekerjaannya untuk menyaring darah di badan. Disini hemodialisis atau bersihkan darah dilakukan dengan pertolongan sebuah alat spesial seakan melakukan tindakan sebagai ginjal bikinan, bernama dialyzer atau dialisis.
Seperti kerja ginjal biasanya, mekanisme bersihkan darah ini semestinya dilakukan secara teratur oleh pasien masalah peranan ginjal. Walau maksudnya baik, tetapi tidak tutup kemungkinan dapat ada satu atau lebih resikonya karena proses ini.
Diantaranya yaitu badan berasa menggigil saat bersihkan darah, bahkan kadang dibarengi dengan demam. Umumnya, pemicu badan menggigil dan demam saat bersihkan darah ini dikarenakan oleh penambahan suhu badan.
Entahlah karena keadaan medis tersendiri, skema kebal badan yang lemah, atau infeksi bakteri. Diluar itu, keadaan menggigil saat bersihkan darah dapat juga dikarenakan oleh infeksi patogen selama prosedurnya berjalan.
Infeksi patogen muncul melalui pembuluh darah bikinan yang menyambungkan badan dengan alat spesial dialisis. Pembuluh darah bikinan itu merupakan tempat dilakukannya tusukan atau penyisipan kateter untuk proses bersihkan darah.
Reaksi pirogenik (pyrogenic reaction) dapat juga terjadi selama proses bersihkan darah berjalan. Reaksi pirogenik dikarenakan oleh infeksi pada badan karena bakteri.
Pada masalah ini, infeksi bakteri mengontaminasi sumber air yang digunakan untuk melakukan proses bersihkan darah, hingga menyebabkan demam dan menggigil saat prosedurnya berjalan.
Bakteri dapat hadir karena sumber air yang digunakan biasanya tidak digabung dengan kloramin atau klorin untuk pastikan kebersihannya (dekontaminasi). Itu penyebabnya, sumber air yang digunakan dalam proses bersihkan darah disarankan untuk selalu dijaga dan diperiksa kebersihannya secara periodik.
Maksudnya untuk menahan kemungkinan terjadinya kerancuan air karena bakteri. Dengan demikian, reaksi pirogenik yang membuat badan berasa menggigil saat bersihkan darah dapat diminimalkan.
Bagaimana cara menangani menggigil saat bersihkan darah?
persiapan bersihkan darah
Sama seperti seperti mekanisme medis yang yang lain, badan yang demam dan menggigil saat bersihkan darah dapat juga ditangani dengan satu atau beberapa cara. Merilis dari laman OA Publishing London, perlakuan untuk demam dan menggigil saat bersihkan darah baru dapat dilakukan setelah sebabnya diketahui.
Pemberian cairan infus
Proses bersihkan darah biasanya akan di stop untuk sementara saat badan mendadak menggigil. Kemudian, pemberian cairan intravena atau infus biasanya dilakukan saat suhu badan bertambah.
Kontrol alat, bahan, dan cara bersihkan darah
Kontrol pada bahan yang digunakan dalam alat dialisis harus juga dilakukan. Bila sebabnya memang berada di alat, bahan, atau cara yang digunakan selama proses bersihkan darah, semestinya dilakukan pergantian perangkat lain.
Contohnya, apabila alat atau bahan untuk bersihkan darah dipercaya sebagai pemicu demam dan menggigil saat atau setelah bersihkan darah berjalan, semestinya ditukar. Pergantian dilakukan dengan ganti alat yang digunakan sebelumnya dengan alat yang lebih biokompatibel.
Langkah yang lain dapat dengan melakukan penyaringan pada alat bersihkan darah, jika ditemukan adanya bahan kontaminan di dalamnya. Setidaknya cara ini dapat menolong menangani demam dan menggigil saat bersihkan darah.
Pemberian obat antibiotik
Dalam beberapa masalah menggigil saat bersihkan darah yang dikarenakan oleh infeksi bakteri, biasanya dapat diberi antibiotik. Namun, pemberian antibiotik ini terbilang cukup jarang, karena keadaan demam dan menggigil saat bersihkan darah karena bakteri tidak seringkali terjadi.
Itu kenapa tidak disarankan untuk memberikan obat antibiotik sejak dini. Terkecuali memang sudah ditemukan pemicu tentu karena adanya infeksi bakteri. (mus)
