28 April 2024 - 00:19 0:19

Dianggap Masih Tertinggal, Indonesia Harus Segera Terapkan BBM Ramah Lingkungan

WartaPenaNews, Jakarta – Pengamat otomotif Mukiat Sutikno mengingatkan bahwa Indonesia perlu segera menerapkan bahan bakar minyak (BBM) yang ramah lingkungan karena negara-negara tetangga termasuk di kawasan Asia Tenggara sudah menggunakannya .

“Kebanyakan negara lain sudah Euro 4. Bahkan Singapura sudah Euro 5 ke Euro 6. Di Indonesia sendiri Euro 2 dan 3 masih ada,” kata Mukiat seperti dikutip antara, di Jakarta, Kamis (24/9/2020).

Ia menlanjutkan, Indonesia perlu segera mengikuti karena akan semakin ketinggalan jika tidak menerapkan BBM ramah lingkungan, yakni BBM yang memiliki RON di atas 90.

Menurut dia, Indonesia mau tidak mau harus segera beralih menggunakan BBM dengan oktan tinggi karena perpindahan dari RON rendah ke RON tinggi ini sangat penting.

“Hal ini, untuk memastikan kita comply dengan negara-negara tetangga, karena Indonesia memang paling ketinggalan. Dibandingkan Thailand, kita juga ketinggalan sekali,” ujarnya.

Dari perspektif industri otomotif, desakan peningkatan angka oktan BBM tersebut mendesak, karena hampir semua merk kendaraan bermotor di Indonesia juga dijual di luar negeri.

Dengan demikian, lanjut Mukiat, industri otomotif mau tidak mau memang harus melakukan penyesuaian kondisi mesin, sebelum melakukan penjualan ke mancanegara. Dan hal itu, lanjut dia, tentu berdampak terhadap biaya produksi.

“Tetapi kalau BBM kita sudah serentak pakai RON tinggi, tentu industri tak perlu melakukan adjusment,” katanya.

Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, BBM oktan rendah memang berpengaruh buruk terhadap performa kendaraan dan bahkan kondisi mesin.

Secara teknis, lanjutnya, BBM dengan oktan rendah berdampak jelek terhadap kendaraan. Selain menurunkan performa, juga bisa berpengaruh terhadap keawetan mesin.

“Bisa mengelitik, bikin ruang bakar dan gas buang, serta memperpendek umur mesin,” jelas Mukiat.

Apalagi saat ini, spesifikasi mesin kendaraan bermotor keluaran terbaru sebenarnya sudah disesuaikan untuk BBM dengan angka oktan tinggi.

“Dan jika diisi dengan BBM yang tidak sesuai, yaitu yang lebih rendah, tentu berpengaruh terhadap mesin. Karena harusnya dikasih minuman sehat, tetapi diberikan agak kotor, bisa sakit perut tuh mobil. Jadi intinya memang jelek untuk kendaraan,” ujarnya. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
27 April 2024 - 13:12
Lokasi Bunuh Diri Brigadir Ridhal di Mampang Didatangi Keluarga

WARTAPENANEWS.COM – Keluarga Brigadir Ridhal, anggota Polresta Manado yang ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mendatangi lokasi kejadian peristiwa. Brigadir Ridhal diduga

01
|
27 April 2024 - 12:36
Bule Australia yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Dibekuk

WARTAPENANEWS.COM – Maika James Folauhola (24), warga negara (WN) Australia, ditangkap terkait kasus penganiayaan terhadap sopir taksi bernama Putu Arsana. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Area Central Parkir Kuta, Kuta,

02
|
27 April 2024 - 12:10
BMKG: Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai di Peralihan Musim

WARTAPENANEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih bisa mengintai di periode peralihan musim hujan ke kemarau. BMKG memonitor masih terjadinya hujan

03