19 April 2025 - 20:53 20:53
Search

Film “Buya Hamka” Hadirkan Pesan Nasionalisme dari Ulama Besar Melayu

Film Buya Hamka.

IPOL.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kehadiran film “Buya Hamka” sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Film ini menyampaikan nilai-nilai perjuangan dari Buya Hamka dan juga nilai-nilai kebersamaan kita dalam bingkai dan rumah berbangsa dan bernegara. Tentunya ada aspek nasionalismenya dan aspek religiusnya, yaitu Islam yang Rahmatan Lil alamin,” kata Sandiaga usai menghadiri Nonton Bareng Film “Buya Hamka” di Metropole XXI Cikini, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kehadiran film “Buya Hamka” sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Menparekraf usai menyaksikan film “Buya Hamka” Jakarta, (1/5/2023).

Sandiaga mengungkapkan, film yang dibintangi oleh Vino G. Bastian, Laudya Chintya Bella, dan Donny Damara ini menghadirkan cerita yang mengandung nilai-nilai yang patut diteladani dari sosok Buya Hamka. Terutama dalam hal memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di masa penjajahan Belanda dan Jepang serta merawat persatuan dan kebersamaan bangsa.

“Anak muda harus banyak belajar dari tokoh Buya Hamka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” katanya.

Selain itu, Sandiaga menilai film “Buya Hamka” juga bisa menjadi sarana promosi potensi pariwisata Indonesia, karena film ini mengambil lokasi di sejumlah destinasi wisata yang ada di Indonesia, khususnya di Sumatra Barat.

“Tadi kita lihat karena syutingnya ada di beberapa tempat jadi bisa menggerakkan perekonomian daerah,” ungkap Sandiaga.

Dalam kesempatan yang sama, aktor Donny Damara mengapresiasi kehadiran Kemenparekraf sebagai regulator yang senantiasa membantu para pelaku industri perfilman di Tanah Air.

“Terima kasih kepada Kemenparekraf sebagai regulator kami filmmaker yang telah beberapa kali memberikan insentif untuk biaya praproduksi. Semoga ini bisa menjadi motivasi buat kami,” ungkap Donny.

Antusias

Nonton bareng film ini juga digelar oleh Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta. Kegiatan Nobar dan Bedah Film Buya Hamka yang sudah kali ketiga digelar dan selalu mendapat sambutan hangat dan antusias yang tinggi dari penonton.

Dikutip dari hidyatullah.com Kepala SPI Pusat, Akmal Sjafril, mengungkapkan dalam kegiatan nobar di Cinepolis Kalibata City Square, Jakarta ini diselenggarakan sebagai bentuk dukungan SPI terhadap film-film berkualitas yang diharapkan dapat memperkenalkan tokoh-tokoh ulama Nusantara dan mempromosikan ajaran Islam yang benar.

“Sebelumnya memang sudah banyak film bernuansa keislaman, namun sebagiannya perlu dikritisi. Ada film yang konon menggambarkan kehidupan santri dan santriwati, tapi ujung-ujungnya mempromosikan pluralisme agama. Buya Hamka adalah salah seorang tokoh ulama besar Nusantara yang nama besar dan warisan pemikirannya dikenal oleh segenap Bangsa Melayu. Karena itu, kami menyambut baik kehadiran film ini, yang menurut kami cukup berkualitas,” ujar Akmal lagi.

Penilaian itu, menurut Akmal, telah disimpulkannya sejak menghadiri peluncuran pertama film tersebut pada 9 April 2023 silam di Epicentrum XXI, Jakarta. “Alhamdulillaah, saya salah satu yang mendapat kehormatan untuk menerima undangan menghadiri gala premiere film Buya Hamka. Walaupun saya baru menonton volume pertama dari triloginya, tapi sejauh ini saya puas dengan kehadirannya,” tutur Akmal.

Meskipun film ini dianggap bagus, namun tentu saja bukan tanpa kekurangan. Hal itulah yang mendorong SPI untuk tidak hanya mengadakan acara nobar, melainkan juga sekaligus bedah filmnya.

“Tidak ada karya manusia yang tanpa kekurangan. Tapi justru demi mendukung kesuksesan film ini, SPI mengadakan bedah filmnya juga. Mudah-mudahan, apa yang kami lakukan ini dapat menggenapkan segala kekurangan yang ada, sehingga umat Muslim lebih mengenal sosok dan pemikiran Buya Hamka yang sesungguhnya,” tandas salah seorang aktivis gerakan #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) ini. (timur)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait