WartaPenaNews, Jakarta – Ingin memberi hadiah Natal dengan sesuatu yang out of the box untuk buah hati tercinta? Atau tengah merencanakan liburan dengan menghadirkan pengalaman baru yang seru dan tak terlupakan?
Figur Ikonik Cai Tao menjadi hiasan lift di istana panda.Foto: Bud
Beruang Pemalas Nan Jenaka
Kabar baiknya, Anda dapat berkunjung ke Taman Safari. Suaka mini margasatwa dunia ini menghadirkan etalase baru berupa Istana Panda. Istana mini bergaya oriental ini berada di ketinggian 1,800 meter di atas permukaan laut, yang dihuni oleh Giant Panda, panda jantan dan betina, pinjaman dari pemerintah Cina.
Cerita Rakyat Tibet, Menjadi Hiasan di Dinding Istana Panda. Foto: Bud
Giant Panda merupakan jenis beruang yang sering dijuluki putri tidur karena kebiasaan hidupnya hanya berkutat untuk makan dan tidur. Dalam sehari, panda lucu ini bisa makan tunas bambu selama 10 hingga 16 jam, sisanya 2 hingga 4 jam digunakan untuk tidur.
Walau dalam keadaan tidur, Giant Panda tetap terlihat jenaka. Giant Panda senang tidur terlentang, berbaring miring, atau merenggangkan kakinya, tengkurap bahkan meringkuk menyerupai gumpalan bundar. Lucu ya?
Pengunjung cilik, rasa ingin tahu dan mendekat ke kehidupan hewan ikonik Cina. Foto: Bud
Kisah Rakyat Tibet Tentang Warna Bulu Panda
Banyak yang penasaran akan warna hitam putih bulu Giant Panda. Ternyata, masyarakat Tibet menyimpan cerita rakyat yang menarik lho. Masyarakat Tibet percaya, bahwa warna hitam akibat lunturan dari ban hitam yang dikenakan di tangan panda ketika sedang berduka.
Ceritanya, dahulu kala panda bewarna putih bersih laksana salju. Namun, ketika seekor panda akan diterkam harimau, nyawanya terselamatkan oleh pertolongan empat gadis penggembala. Sayangnya, ke empat penggembala tersebut malah tewas diterkam harimau.
Untuk menghormati penggembala, sekawanan panda memutuskan memakamkan penggembala secara layak. Didera perasaan sedih, air mata jatuh membasahi ban hitam yang dikenakan di tangan panda. Tetesan air mata ini meninggalkan noda hitam yang cukup besar di badan dan ketika mengosok mata dan memegang telinganya, noda hitam ini pun menempel di bagian mata, kepala dan telinga.
Walau terlihat kotor, panda berjanji untuk tidak akan menghapus noda hitam sebagai pengingat jasa penggembala tersebut. Agar generasi panda senantiasa mengingat dan menghormati pengorbanan tersebut, kawanan panda mengubah ke empat gadis penggembala menjadi pegunungan dengan empat puncak. Sekarang, wisatawan dapat melihat pegunungan tersebut di propinsi Sichuan di dekat Cagar Buaya Wolong di Cina. (bud)
