29 April 2024 - 04:15 4:15

Inggris Tuduh China Lakukan Pelanggaran HAM Mengerikan terhadap Uighur

WartaPenaNews, Jakarta – Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, menuduh China melakukan pelanggaran hak asasi manusia “berat dan mengerikan” terhadap penduduk beretnis Uighur. Raab juga mengatakan rangkaian sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab tidak bisa dikesampingkan.

Beragam laporan sterilisasi paksa dan persekusi secara luas terhadap etnis Muslim ini “mengingatkan sesuatu yang sudah lama kita tidak lihat”, katanya kepada BBC.

Inggris, tegasnya, akan bekerja sama dengan sekutu-sekutunya untuk mengambil tindakan sepatutnya.

Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiaoming, mengatakan kepada BBC bahwa tudingan mengenai kamp-kamp konsentrasi adalah “palsu”.

Liu menekankan, etnis Uighur menerima perlakuan yang sama dengan kelompok etnis lainnya berdasarkan undang-undang di China.

Ketika ditunjukkan tayangan drone yang tampak menunjukkan orang-orang Uighur ditutup matanya dan dituntun ke kereta ”yang telah disebut asli oleh badan keamanan Australia” dirinya mengatakan “tidak tahu” apa yang diperlihatkan video tersebut dan “kadang kala ada pemindahan tahanan, di negara manapun”.

“Tidak ada kamp konsentrasi di Xinjiang,” tambahnya. “Ada banyak tuduhan palsu terhadap China.”

Diyakini ada sebanyak satu juta orang Uighur yang ditahan selama beberapa tahun terakhir di tempat yang disebut pemerintah China sebagai “kamp pendidikan ulang”.

China paksa perempuan Uighur pasang alat kontrasepsi untuk tekan populasi, ungkap penelitian
Pemerintah China pisahkan anak-anak Muslim di Xinjiang dari keluarga mereka
Bocoran dokumen rahasia ungkap metode `cuci otak` China terhadap Muslim Uighur

China sebelumnya membantah kamp-kamp itu ada, kemudian menyebutnya sebagai langkah yang diperlukan untuk melawan terorisme menyusul aksi kekerasan separatis di wilayah Xinjiang.

Baru-baru ini, pemerintah China dituduh memaksa perempuan-perempuan Uighur disterilisasi atau dipasangi alat kontrasepsi sebagai bagian dari upaya membatasi populasi. Tuduhan itu memicu seruan agar PBB melancarkan penyelidikan. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
27 April 2024 - 13:12
Lokasi Bunuh Diri Brigadir Ridhal di Mampang Didatangi Keluarga

WARTAPENANEWS.COM – Keluarga Brigadir Ridhal, anggota Polresta Manado yang ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mendatangi lokasi kejadian peristiwa. Brigadir Ridhal diduga

01
|
27 April 2024 - 12:36
Bule Australia yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Dibekuk

WARTAPENANEWS.COM – Maika James Folauhola (24), warga negara (WN) Australia, ditangkap terkait kasus penganiayaan terhadap sopir taksi bernama Putu Arsana. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Area Central Parkir Kuta, Kuta,

02
|
27 April 2024 - 12:10
BMKG: Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai di Peralihan Musim

WARTAPENANEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih bisa mengintai di periode peralihan musim hujan ke kemarau. BMKG memonitor masih terjadinya hujan

03