WartaPenaNews, Jakarta – Orang-tua pastinya menginginkan anak-anakdapat sukses, berprestasi, dan memiliki tabiat yang positif. Orang-tua akan selalu memberikan yang terunggul yang dapat diserahkan ke anaknya. Tetapi demikian,dalam mendidik anak, orangtua butuh memberikan pendidikan dalam rumah yang tepat biar anak-anaknya bisa tumbuh dan berkembang seperti sesuai dengan niat dan potensi yang dipunyainya.
Tersebut berbagai hal basic yang butuh orangtua kenali dalam mendidik anak.
Orang tua harus yakini kalau semua anak yakni anak yang pintar tanpa kecuali. Orang-tua harus teliti dalam mengetahui kekuatan kecerdasan yang ada di diri anak hingga bisa memberikan stimulus yang tepat.
Makin dini orangtua tahu kekuatan yang dipunyai anak, potensi anak akan makin tereksplor dan berkembang.Howard Gardner, psikolog dari Universitas Harvad mengemukakan kalau harusnya setiap orangtua meningkatkan kecerdasan sesuai kecerdasan yang dipunyai anak adalah kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial.
Tiap-tiap anak memiliki cara mengolah informasi yang tidak sama
Tiap-tiap anak memiliki cara yang tidak sama dalam mengolah informasi. Orang-tua butuh tahu gaya belajar anak untuk mengolah informasi karena masing-masing anak memiliki gaya belajar yang berlainan. Baiknya anak tidak bisa didesak untuk belajar dengan situasi dan cara yang dibutuhkan oleh orangtua. Apabila tetap didesak hasilnya bisa tidak maksimal dan informasi yang diberi tidak diterima secara baik oleh anak.
Dalam mendidik anak orangtua harus selalu berprasangka baik terhadap anak dan selalu mengatakan positif. Orang-tua didambakan menghindari cap negatif yang diberi terhadap anak seperti, anak nakal, anak bodoh, anak pembangkang, dan sebagainya.
Tiap-tiap anak memiliki hak untuk menentukan
Kasih anak instruksi dan bukan batasi apa yang harus dilakukan anak. Terkecuali itu orangtua bisa memberikan pilihan yang bisa dilakukan anak bukan mendikte apa yang harus dilakukan sesuai keinginan orangtua. Batasi dan mendikte tabiat anak sama seperti dengan tutup kekuatan yang ada pada dirimereka.
Orang tua butuh untuk selalu memberikan animo pada sekecil apa pun upaya yang dibuat oleh anak sekalinya menurut orangtua hasilnya kurang menyenangkan. Animo yang diberi tidak butuh berwujud barang, bisa dengan pujian, menepuk bahu anak, memeluk anak, ajak anak tos, dan sebagainya. Bentuk animo yang simple itu bisa membuat anak merasakan dihargai dan diperhatikan oleh orangtua, mengontrol keyakinan diri anak, dan membuat anak mau berupaya lebih baik. (mus)