9 May 2024 - 23:34 23:34

Ini Bahayanya Kelebihan Minum Air Putih

WartaPenaNews, Jakarta – Tubuh manusia terdiri dari 60-70 persen cairan. Karena itu, air berfungsi penting dalam menjaga kinerja organ vital, termasuk meningkatkan imunitas dan detoksifikasi alami melalui sistem limfatik (berupa urine).

Menurut penelitian berjudul “Hydration Effects on Temperature Regulation” dalam jurnal International of Sports Medicine tahun 1998, minum air juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh manusia.

Mungkin karena dikira sehat, banyak orang yang banyak-banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Padahal, kebanyakan minum air putih atau overhidrasi bisa menimbulkan efek samping seperti kram otot dan peningkatan frekuensi berkemih.

Bahkan, dalam beberapa kasus ekstrem, asupan air putih terlampau tinggi dapat mengakibatkan hiponatremia (rendahnya natrium dalam darah), pembengkakan otak, kejang, koma, gangguan mental, hingga kematian.

Kasus kematian akibat overhidrasi tercatat dalam sebuah laporan dalam Journal of Clinical Pathology tahun 2003. Dijelaskan bahwa seorang perempuan berusia 64 tahun mengalami toksemia atau keracunan air, setelah semalaman minum air sebanyak 30-40 gelas.

Dampaknya sangat serius, bukan? Karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami tanda-tanda overhidrasi alias minum air secara berlebihan, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

1. Urine Berwarna Bening

Langkah pertama untuk tahu kondisi cairan tubuh adalah dengan melihat warna urine. Menukil laman MindBodyGreen ahli urologi Vannita Simma Chiang, M.D., mengatakan bahwa warna urine yang ideal adalah kuning muda.

Menurutnya, bila warna urine kuning tua, itu tandanya kamu kurang minum air. Sebaliknya, bila warna urine jernih, itu tandanya kamu sudah kebanyakan minum. Namun, tak perlu langsung panik kalau melihat urine berwarna jernih, karena belum tentu kamu dalam kondisi bahaya. Itu adalah cara tubuh untuk memberi tahu kalau asupan airmu sudah terlalu tinggi.

2. Buang Air Kecil Lebih Sering Dari Biasanya

Rata-rata orang sehat akan buang air kecil setiap 3-4 jam sekali. Kalau lebih dari itu, itu adalah tanda overhidrasi. Bila air yang masuk banyak, maka tubuh akan berusaha untuk mengeluarkannya dalam jumlah yang banyak juga.

Selain bahaya cairan yang berlebih dalam tubuh, bolak-balik ke toilet sepanjang hari bisa mengganggu aktivitas. Bahkan, bila terjadi pada malam hari, kualitas tidur bisa terganggu.

Menurut sebuah penelitian berjudul “How frequent night-time bathroom visits can negatively impact sleep, well-being and productivity” yang diterbitkan di Objective Analysis Efective Solutions Journal – RAND Europe Corporation tahun 2019, bangun di malam hari akan mengganggu tidur dan menyebabkan nokturia, yaitu kondisi buang air kecil yang berlebihan di malam hari.

3. Otot Lebih Mudah Kram

Karena natrium larut bersama dengan urine, tubuh jadi kekurangan natrium. Alhasil, otot akan lebih mudah mengalami kram dan kejang.

Melansir Mayo Clinic, natrium dibutuhkan untuk mengatur jumlah air di dalam tubuh. Karena itu, kebutuhan natrium harus segera dipenuhi dengan minuman elektrolit atau makanan yang mengandung elektrolit seperti pisang dan selai kacang.

4. Minum Saat Tidak Haus

Minumlah air hanya saat merasa haus, tenggorokan kering, mulut kering, atau setelah melakukan aktivitas yang melelahkan seperti olahraga.

Merujuk sebuah penelitian berjudul “Drinking Strategies: Planned Drinking Versus Drinking to Thirst” dalam jurnal Sport Medicine Journal tahun 2020, minum air putih untuk menjaga kesehatan tubuh sangat tergantung dengan intensitas gerakan tubuh.

5. Cepat Merasa Lelah

Rasanya sudah tidur cukup tapi masih merasa lelah? Kalau iya, mungkin penyebabnya adalah kelebihan cairan dalam tubuh. Melansir Mayo Clinic, minum terlalu banyak air dapat menyebabkan hilangnya energi, kantuk, atau rasa lelah terus-menerus karena terciptanya ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh.

Tanda overhidrasi lainnya termasuk mual, muntah, sakit kepala, pusing, dan kebingungan mental. Namun, pada kasus yang sangat jarang, overhidrasi bisa mengakibatkan kejang, koma, bahkan kematian.

Untuk mencegah overhidrasi, perhatikan asupan air setiap hari. Kebutuhan cairan seseorang berbeda-beda bergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan sebagainya, sehingga tidak ada patokannya. Akan tetapi, secara umum, minumlah air saat kamu merasa haus atau kapan pun kamu mengeluarkan cairan tubuh (misalnya saat berkeringat atau sakit), atau bila warna urine berwarna kuning tua.

Orang-orang yang tinggal di iklim panas dan kering atau sangat aktif secara fisik mungkin butuh lebih banyak cairan. Perempuan hamil atau menyusui pun juga akan butuh minum air lebih banyak.

Beberapa penyakit, khususnya yang berhubungan dengan ginjal, membuat tubuh sulit memproses cairan atau elektrolit. Konsultasikan dengan dokter tentang berapa banya asupan air yang aman. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
9 May 2024 - 16:32
Helm Keramat Berusia 2.500 Tahun Ditemukan

WARTAPENANEWS.COM – Helm logam berusia 2.500 ditemukan di situs arkeologi Gomile, Kroasia. Meski ditaksir sudah berumur ribuan tahun, kondisi helm itu masih sangat bagus. Melansir Live Science, Kamis (9/5/2024), para

01
|
9 May 2024 - 16:15
Ilmuwan China Menciptakan Virus Mutan Ebola

WARTAPENANEWS.COM – Ilmuwan China telah merekayasa virus mengandung Ebola di laboratorium. Hasilnya, virus tersebut bisa menimbulkan gejala mengerikan saat menginfeksi dan membunuh hamster. Virus mutan Ebola ini diciptakan oleh para

02
|
9 May 2024 - 15:39
Usai Pesta Miras, Pemuda di Bogor Tusuk Emak-emak

WARTAPENANEWS.COM – Polisi telah menaikkan status hukum pemuda berinisial T yang melakukan penusukan kepada emak-emak di Kota Bogor. Kini, T sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka. "Sudah dinaikan menjadi tersangka," kata

03