WartaPenaNews, Jakarta – Isu reshufle kabinet di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin kembali berhembus kencang. Isu ini mencuat setelah DPR RI menyetujui dibentuknya penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek, dan pembentukan Kementerian Investasi.
Namun relawan pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 BaraNusa punya padangan lain terhadap isu reshufle tersebut.
Ketua Umum DPP BaraNusa Adi Kurniawan justru meminta kepada Jokowi membubarkan kabinet bentukan oligarki parpol dan pengusaha karena dinilai gagal menyelamatkan kondisi negara dari pandemi Covid-19 dari krisis ekonomi.
“Oligarki parpol dan pengusaha gagal menyelamatkan kondisi negara dari pandemi Covid-19 hingga situasi krisis. Kabinet saat ini tidak benar-benar murni bekerja demi kepentingan rakyat dan negara. Melainkan hanya demi kepentingan bisnis pribadi dan parpol,” kata Adi dalam keterangannya, Kamis (15/4/2021).
Menurut Adi, kabinet bentukan oligarki parpol dan pengusaha hanya mampu melahirkan budaya korup bukan melahirkan agenda kerja yang benar-benar menyokong kebutuhan negara.
“Presiden harus utamakan masukkan rakyat ketimbang oligarki parpol dan pengusaha, dan Presiden juga harus tuntaskan janji-janji politiknya yang telah diucapkan pada Pilpres 2014 sampai 2019,” tegas Adi. (rob)
