9 May 2024 - 19:13 19:13

ISIS Ancam Akan Serang Rumah Sakit Selama Pandemi Corona

WartaPenaNews, Jakarta – Inggris yang saat ini sedang melaksanakan kebijakan lockdown nampaknya harus bekerja lebih ekstra. Sebabnya, gerakan teroris baru-baru ini melayangkan ancaman bahwa mereka siap menyerang sejumlah rumah sakit selama wabah pandemi virus COVID-19 ini.

Bukan hanya itu, gerakan teroris yang mengatasnamakan ISIS ini juga mengancam untuk menyerang tempat-tempat vital lainnya, begitu ungkap salah satu perwira polisi senior.

Koordinator Nasional untuk program pencegahan ekstremisme mengatakan, pendukung ISIS tengah meradikalisasi calon anggota baru dengan mengeksploitasi pandemi ini dan “menargetkan tempat-tempat yang tampaknya rentan” untuk diincar.

Kepala Inspektur, Nik Adams, pun ikut mengungkap, para jihadis ISIS tersebut terus menyerukan serangan selama lockdown dengan harapan para pihak kepolisian dan layanan keamanan lainnya akan terganggu dan kewalahan.

“Kami melihat eksploitasi keadaan untuk mendorong tindakan kekerasan,” kata Adams yang juga dikutip dari Independent pada hari Rabu, 22 April 2020.

“Kenyataannya adalah kami sangat siap menghadapi kemungkinan seperti itu, dan memantau literatur apa pun yang disebarkan di seluruh dunia,”

“Kami bekerja erat dengan rekan-rekan di seluruh negara Five Eyes, dengan akademisi dan jaringan penasihat komunitas untuk memantau bagaimana informasi itu dimainkan, dan memastikan bahwa sarana keamanan pelindung sedang disesuaikan untuk tempat-tempat yang mungkin dianggap lebih rentan sekarang.”

Untuk diketahui, ISIS telah membenarkan serangan di seluruh dunia dengan menyerukan para anggotanya untuk menyerang “target empuk” yang termasuk seperti tempat-tempat wisata dan pusat transportasi.

Baca Juga: RS Darurat Wisma Atlet Kini Rawat 669 Pasien Covid-19

Tetapi dengan adanya kebijakan lockdown ini, rumah sakit telah menjadi tempat yang paling ramai kegiatannya di Inggris.

Peningkatan keamanan dilakukan oleh Kantor Keamanan Kontra Terorisme Nasional Inggris. Pengamanan secara rutin diberikan ke tempat-tempat umum, tempat ibadah dan tempat-tempat lain yang mengundang banyak orang.

Selain itu, penutupan sekolah, meningkatnya pengangguran, dan penerapan lockdown yang diperpanjang membuat banyak orang menghabiskan banyak waktu untuk online, sering sendirian dan bisa lebih rentan terhadap taktik (radikalisasi) ini.

“Ini didorong oleh kelompok sayap kanan ekstrem sebagai pengait untuk membawa orang ke forum obrolan, di mana mereka kemudian dapat berbicara tentang teori konspirasi terkait kebencian lainnya, dan menarik orang ke dalam narasi mereka,” kembali tutur Adams.

“Dari sana, mereka memilih orang-orang yang paling rentan untuk membujuk mereka, meradikalisasi mereka dan membawa mereka ke arah terorisme.” (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
9 May 2024 - 16:32
Helm Keramat Berusia 2.500 Tahun Ditemukan

WARTAPENANEWS.COM – Helm logam berusia 2.500 ditemukan di situs arkeologi Gomile, Kroasia. Meski ditaksir sudah berumur ribuan tahun, kondisi helm itu masih sangat bagus. Melansir Live Science, Kamis (9/5/2024), para

01
|
9 May 2024 - 16:15
Ilmuwan China Menciptakan Virus Mutan Ebola

WARTAPENANEWS.COM – Ilmuwan China telah merekayasa virus mengandung Ebola di laboratorium. Hasilnya, virus tersebut bisa menimbulkan gejala mengerikan saat menginfeksi dan membunuh hamster. Virus mutan Ebola ini diciptakan oleh para

02
|
9 May 2024 - 15:39
Usai Pesta Miras, Pemuda di Bogor Tusuk Emak-emak

WARTAPENANEWS.COM – Polisi telah menaikkan status hukum pemuda berinisial T yang melakukan penusukan kepada emak-emak di Kota Bogor. Kini, T sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka. "Sudah dinaikan menjadi tersangka," kata

03