WartaPenaNews, Jakarta – Di AS, gangguan kecemasan memengaruhi 40 juta orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Salah satu cara untuk mengobati gejala itu bisa dengan menyesuaikan pola makan.
Vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin B12 dan magnesium, telah terbukti secara ilmiah menurunkan tingkat kecemasan.
Beberapa jenis makanan yang bisa mengurangi kecemasan
Tentu saja, perlu dicatat bahwa makanan saja kemungkinan tidak akan menyembuhkan kecemasan, dan disarankan bagi yang mengalami gangguan kecemasan untuk mengunjungi dokter atau psikolog.
Makanan kaya magnesium, seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan, bisa menurunkan rasa cemas.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2012 dalam jurnal Neuropharmacology mengidentifikasi korelasi antara diet rendah magnesium dan tingkat kecemasan yang lebih tinggi pada seekor tikus.
Untuk mendapatkan magnesium yang cukup dalam diet Anda, Anda bisa memakan makanan seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan (kacang kedelai dan kacang tanah), dan biji-bijian utuh.
Zinc, ditemukan dalam makanan seperti tiram dan kacang mete, dapat mengurangi kecemasan.
Dalam sebuah penelitian 2013 yang diterbitkan dalam Indian Journal of Pharmacology, para peneliti melaporkan bahwa zinc mampu mengurangi perilaku seperti kecemasan pada seekor tikus jantan.
Selain itu, sebuah penelitian kecil oleh Pfeiffer Treatment Center menemukan bahwa terapi zinc dapat berperan dalam mengurangi gejala kecemasan.
Zinc ditemukan secara alami dalam makanan seperti tiram, daging sapi, dan kacang mede. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat jika ada Zinc yang mampu mengurangi kecemasan.
Makanan tinggi kalsium, seperti produk susu, dapat menurunkan kadar kortisol.
Kalsium telah dikenal mengurangi kadar kortisol, hormon stres yang terkait dengan kecemasan.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Nutrition Research and Practice pada 2012, para peneliti di Korea menemukan hubungan antara diet rendah kalsium dan depresi pada wanita paruh baya.
Beberapa sumber nutrisi yang baik ini termasuk produk susu seperti susu dan keju, serta sayuran berdaun hijau seperti kale dan collard greens.
Omega-3 dalam ikan berlemak dapat mengurangi peradangan sel yang menyebabkan kecemasan.
Neuroscience telah membuktikan bahwa memakan makanan tinggi asam lemak omega-3, seperti salmon dan tuna, dapat mengurangi bahan kimia di otak yang memacu rasa cemas.
Dalam artikel Psychology Today, Barry Sears, PhD, mencatat bahwa omega-3 dapat memerangi peradangan sel di otak yang disebabkan oleh lonjakan asam arakidonat, asam lemak omega-6.
“Ketika otak menjadi meradang, satu-satunya perlindungan adalah tingkat yang memadai dari asam lemak omega-3 anti-inflamasi. Tetapi apa yang terjadi ketika kadar asam lemak omega-3 rendah di otak? Jawabannya adalah peningkatan peradangan saraf dan gangguan pensinyalan di antara saraf yang terus-menerus, “tulis Sears.
Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, seperti daging, unggas, dan produk susu.
Vitamin B memengaruhi kerja otak, termasuk yang mengatur suasana hati kita. Vitamin B12 sangat penting karena terlibat dalam menjaga kesehatan saraf dan sel darah merah dan menciptakan DNA.
Akibatnya, kekurangan vitamin B12 dapat memicu gejala kejiwaan seperti kecemasan dan depresi. Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, sumber utama B12 adalah kerang dan hati sapi.
Nutrisi ini juga ditemukan dalam daging, ikan, unggas, telur, produk susu, dan beberapa makanan yang diperkaya, seperti sereal sarapan.
Anda akan menemukan vitamin B lainnya dalam makanan seperti alpukat dan kentang.
Jeruk dan makanan kaya vitamin C lainnya bisa mengurangi kecemasan.
Selain lebih dikenal karena khasiatnya yang meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin C juga dapat mengurangi kecemasan.
Pada tahun 2003, para peneliti di Jerman menggambarkan bahwa nutrisi ini dapat berguna untuk mengontrol tingkat stress.
Eksperimen mereka mencakup membuat subjek tes memberikan pidato di depan umum dan menyelesaikan masalah matematika. Setengah dari subyek diberi 1.000 mg vitamin C.
Mereka yang tidak mengonsumsi vitamin itu menunjukkan tanda-tanda stress yang jelas seperti peningkatan kadar kortisol dan tekanan darah yang lebih tinggi.
Baru-baru ini, sebuah penelitian tahun 2015 menemukan bahwa vitamin C membantu mengurangi tingkat stres di kalangan siswa.
Jeruk adalah contoh umum dari makanan yang kaya akan vitamin C. Stroberi, brokoli, dan kiwi juga mengandungnya.
Makanan kaya antioksidan seperti blueberry dan cokelat bisa bermanfaat dalam mengurangi kecemasan.
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 dalam jurnal Current Neuropharmacology, antioksidan dapat bermanfaat dalam mengobati kecemasan dan depresi.
Sumber antioksidan yang baik berasal dari blueberry hingga kacang. Cokelat, yang mengandung antioksidan yang disebut flavanol, juga dikaitkan dengan penurunan tingkat stres.
Makanan yang satu ini dinilai paling efektif, karena selain rasanya yang manis juga dapat memperbaiki mood atau suasana hati. (dbs)
