WartaPenaNews, Jakarta – Baru-baru ini, ramai di media sosial soal tagihan listrik membengkak. Tagar Rezim Laknat pun trending di Twitter.
Salah satu yang disoroti adalah terkait tagihan listrik tersebut. Masyarakat atau netizen menganggap ada hal tak lazim dari tagihan listrik yang dibayarkan dalam beberapa bulan belakangan.
Kini, kembali ramai di Twitter masyarakat meminta penjelasan kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Salah seorang yang komplain adalah masyarakat bernama Berlian Idriansyah Idris dengan pemilik akun @berlianidris.
Bila alasannya peningkatan pemakaian karena WFH, kenaikan dari Maret ke April mungkin masih bisa diterima, tapi tagihan bulan ini dgn pola pemakaian yg sama rasanya tidak masuk akal,” tulisnya.
Bila alasannya peningkatan pemakaian karena WFH, kenaikan dari Maret ke April mungkin masih bisa diterima, tapi tagihan bulan ini dgn pola pemakaian yg sama rasanya tidak masuk akal.
Sementara itu, ia merinci tagihan yang membengkak dari PLN. Yang paling banyak bulan Juni sebanyak Rp2.378.079.
“Kalau digunakan rerata 3 bulan terakhir, tagihan Juni jauh melampaui jumlah tsb.
Bila alasannya peningkatan pemakaian karena WFH, kenaikan dari Maret ke April mungkin masih bisa diterima, tapi tagihan bulan ini dgn pola pemakaian yg sama rasanya tidak masuk akal.
Sebelumnya, dalam trending #RezimLaknat itu selain tagihan listrik membengkak, juga disoroti soal iuran BPJS Kesehatan naik. Belum lagi soal angka pengangguran.
“”Soal iuran tapera pada 2021 Rizal Ramli kritik Jokowi: kenapa sih nggak sabar dikit. BPJS sudah naik, TDL juga naik, Angka Penggangguran naik. Pemimpin itu harus ada hatinya buat rakyat, buatlah kondisi stabil dulu. Jangan sampai dicap Punggung tangan dengan jari telunjuk mengarah ke bawah #RezimLaknat,” tulis pemilik akun @Den__Artfleck17. (mus)