10 May 2024 - 03:03 3:03

Kim Jong-un Tangguhkan Rencana Aksi Militer Korut ke Korsel

WartaPenaNews, Jakarta – Ketegangan antara kedua negara meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika sejumlah kelompok di Korea Selatan menerbangkan selebaran propaganda melewati perbatasan negara.Kim Jong-un, Moon Jae-in and Kim Yo-jong

Namun, pada pertemuan yang dipimpin oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, media pemerintah mengatakan aksi militer diputuskan untuk ditunda.

Komisi Militer Pusat membuat keputusan setelah mempertimbangkan apa yang disebut sebagai “situasi yang sedang terjadi”.

Hal itu direncanakan karena apa yang dikatakan Pyongyang sebagai kegagalan Seoul menghentikan aktivis yang mengirim selebaran anti-rezim Pyongyang melewati perbatasan dengan menggunakan balon.

Mengapa ada peningkatan ketegangan baru-baru ini?

Sejak ketegangan kedua negara mencair tahun 2018, kedua negara itu telah melakukan upaya untuk meningkatkan hubungan dan melakukan dialog.

Korea Utara pada hari Jumat (19/06) meledakkan Kantor Penghubung Antar-Korea, yang didirikan dua tahun lalu untuk memastikan dialog reguler antara kedua negara.

Salah satu penyebab ketegangan yang meningkat adalah karena kelompok-kelompok pembelot Korea Utara, yang kini ada di Korea Selatan, mengirim selebaran ke Korea Utara.

Selain selebaran, mereka juga mengirimkan USB atau DVD dengan kritik terhadap rezim Pyongyang, serta laporan berita Korea Selatan atau bahkan drama Korea.

Semua itu bertujuan untuk menghancurkan kendali Korea Utara terhadap informasi domestik, dengan harapan warga pada akhirnya akan menggulingkan rezim Pyongyang.

Korea Utara berpendapat selebaran itu melanggar kesepakatan antara kedua negara untuk menghindari konfrontasi.

Sementara, Pemerintah Korea Selatan mengklaim telah mencoba menghentikan kelompok-kelompok yang mengirim selebaran melintasi perbatasan, dengan mengatakan tindakan mereka membuat penduduk di dekat perbatasan dalam bahaya.

Ketegangan meningkat Kim Yo-jong mengancam akan melakukan aksi militer, meski rencana itu tak dijabarkan jelas.

Namun, pertemuan yang dilakukan Kim Jong-un tampaknya menunjukkan deeskalasi.

Pertemuan di Korea Utara itu juga membahas dokumen-dokumen yang menguraikan langkah untuk “lebih lanjut memperkuat upaya pencegah perang negara itu” lapor kantor berita negara KCNA.

Pada awal tahun, Kim Jong-un mengatakan dia mengakhiri penangguhan uji coba nuklir dan rudal jarak jauh yang dilakukan selama dialog dengan AS. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
9 May 2024 - 16:32
Helm Keramat Berusia 2.500 Tahun Ditemukan

WARTAPENANEWS.COM – Helm logam berusia 2.500 ditemukan di situs arkeologi Gomile, Kroasia. Meski ditaksir sudah berumur ribuan tahun, kondisi helm itu masih sangat bagus. Melansir Live Science, Kamis (9/5/2024), para

01
|
9 May 2024 - 16:15
Ilmuwan China Menciptakan Virus Mutan Ebola

WARTAPENANEWS.COM – Ilmuwan China telah merekayasa virus mengandung Ebola di laboratorium. Hasilnya, virus tersebut bisa menimbulkan gejala mengerikan saat menginfeksi dan membunuh hamster. Virus mutan Ebola ini diciptakan oleh para

02
|
9 May 2024 - 15:39
Usai Pesta Miras, Pemuda di Bogor Tusuk Emak-emak

WARTAPENANEWS.COM – Polisi telah menaikkan status hukum pemuda berinisial T yang melakukan penusukan kepada emak-emak di Kota Bogor. Kini, T sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka. "Sudah dinaikan menjadi tersangka," kata

03