9 May 2024 - 06:48 6:48

Diserang Milisi ADF, Pasukan TNI Gugur dalam Misi di Kongo

WartaPenaNews.com, Jakarta – Kabar duka datang dari Pasukan Perdamaian Indonesia yang bertugas dalam Misi MONUSCO di Republik Demokratik Kongo. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui unggahan di akun Twitternya, Selasa (23/6) melaporkan, Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi dilaporkan gugur saat sedang bertugas.

“Penghargaan setinggi-tingginya kepada Alm. Serma Rama Wahyudi atas pengabdiannya dalam menjaga perdamaian dunia. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan,” tulis Menlu Retno di akun Twitternya.

AFP  melaporkan, Rama Wahyudi gugur dan seorang lainnya terluka dalam sebuah serangan yang dilakukan oleh milisi bersenjata di bagian timur Republik Demokratik Kongo, pada Senin malam (22/6). Pasukan PBB diserang saat sedang berpatroli disebuah wilayah di sekitar 20 kilometer dari Kota Beni di Provinsi Kivu Utara.

Menlu Retno menyampaikan, Dewan Keamanan PBB telah mengutuk keras serangan kepada MONUSCO dan meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi dan membawa pelakunya ke meja pengadilan.

Dalam sebuah pernyataan, Kepala MONUSCO Leila Zerrougui mengutuk serangan itu dan menudin anggota ADF yakni Pasukan Sekutu Demokrat, sebuah kelompok bersenjata terkenal di timur negara tersebut sebagai pelaku penyerangan itu.

ADF adalah gerakan Muslim terutama yang berasal dari negara tetangga Uganda pada 1990-an, yang menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni. Tentara itu telah mengambil bagian dalam proyek untuk membangun jembatan di daerah Hululu.

Ketua MPR RI Sampaikan Duka Cita

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya prajurit TNI Serma Rama Wahyudi.

“Kita semua turut berbelasungkawa dengan gugurnya prajurit TNI Serma Rama Wahyudi saat mengemban tugas mulia sebagai pasukan perdamaian Indonesia di Kongo,” kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Bamsoet juga mengutuk kelompok milisi pelaku serangan yang mengakibatkan gugurnya Serma Rama Wahyudi, terlebih pasukan keamanan PBB ditempatkan di Kongo guna menjaga dan mengawasi proses perdamaian di wilayah tersebut.

Bamsoet mendesak kementerian Luar Negeri Indonesia segera berkoordinasi dengan PBB dan Pemerintah Kongo untuk menyelidiki serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian itu.

“Penyerangan terhadap pasukan keamanan PBB yang bertugas tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun,” ujarnya. (wsa)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
8 May 2024 - 14:16
Soal Pelat Polri Fortuner yang Tabrakan di Tol MBZ Berubah Putih, Begini Kata Polisi

WARTAPENANEWS.COM – Ramai di media sosial soal mobil Toyota Fortuner berpelat nomor Polri --yang kecelakaan Tol MBZ-- berubah menjadi pelat sipil berwarna putih. Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP

01
|
8 May 2024 - 13:31
Saat Latihan Silat, Mahasiswa di Sleman Tewas

WARTAPENANEWS.COM –  Polresta Sleman menampilkan AF (22) pelatih silat yang tewaskan seorang mahasiswa Institut Pertanian Stiper Yogyakarta (Instiper Yogya). Korban yang berinisial IKK meninggal dunia selang beberapa hari setelah latihan

02
|
8 May 2024 - 13:10
Usai Konsumsi Makanan Pencegah Stunting, 42 Balita di Majene Keracunan

WARTAPENANEWS.COM –  Sebanyak 42 balita di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami keracunan usai mengonsumsi pemberian makanan tambahan (PMT) dari program pencegahan stunting dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

03