21 April 2025 - 02:35 2:35
Search

Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda Mencapai 40 Orang, 584 Luka-luka

WartaPenaNews, Jakarta – Hingga hari Minggu, 23 Desember 2018, jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 40 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang. Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo mengatakan dalam keterangan tertulisnya jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami.

Di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat. Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang.

Di Lampung Selatan, 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang.

Pendataan masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah.

Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan peristiwa tsunami di Pantai Barat Banten terjadi akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melaporkan Sabtu (22/12) pukul 21.03 Gunung Krakatau kembali kembali menyebabkan peralatan seismometer setempat rusak. Tetapi seismic Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus (tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan).

“Berdasarkan rekaman seismik dan laporan masyarakat, peristiwa ini tidak disebabkan oleh aktifitas gempabumi tektonik. Namun sensor Cigeulis (CGJI) mencatat adanya aktivitas seismic dengan durasi ± 24 detik dengan frekwensi 8-16 Hz pada pukul 21.03.24 WIB,” ujarnya dalam keterangan persnya.

Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan, tsunami yang menerjang wilayah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang, berdasarkan hasil pengamatan tidegauge (sementara), didapatkan data sebagai berikut.

Di kawasan Tidegauge Serang di Pantai Jambu, Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang: tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9 meter Tidegauge Banten di pelabuhan Ciwandan, kecamatan Ciwandan, tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 meter.

Kemudian, Tidegauge Kota Agung di Desa Kota Agung, Kecamatan Kota Agung, Lampung, tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36 meter. Sedangkan Tidegauge Pelabuhan Panjang Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung, tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28 meter.

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Juga dihimbau untuk tetap menjauh dari pantai perairan Selat Sunda, hingga ada perkembangan informasi dari BMKG dan Badan Geologi,” tegas Dwikorita.

Sementara itu, BMKG lanjut Dwikorita. Juga mendeteksi dan memberikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku tanggal 22 Desember 2018 pukul 07.00 hingga tanggal 25 Desember 2018, Pukul 07.00 di wilayah perairan Selat Sunda. Kemudian pada pukul 09 – 11.00 terjadi hujan lebat dan angin kencang di perairan Anyer (dari laporan team lapangan BMKG). (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait