2 July 2025 - 18:54 18:54
Search

Memperingati 25 Tahun Kepergian Nike Ardila

WartaPenaNews, Jakarta – Penggemar Jengkol Goreng, Ikan Mujair dan Sayur Asam Sunda

Hanya Allah swt, yang Maha Tahu, mengapa salah seorang hambanya bernama Hj. Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi, walau sudah lama berpulang, sosoknya selalu dihati penggemar.

Senyum dan Lambaian Dari Awan Biru Untuk Fans

Walau belum sempat mewawancarai Nike Ardilla semasa hidup, saya, Budi Hartono yang dahulu bekerja di sebuah media cetak ternama, memiliki kenangan bersilaturahmi ke keluarga besar almh, sambil melakukan wawancara seputar kuliner favoritnya, 25 tahun lalu!

Ide untuk mengangkat tema kuliner sehubungan dengan maraknya pemberitaan media cetak, seputar kehidupan Nike setelah kematiannya yang begitu tragis, 19 Maret 1995.

Untuk menghadirkan angle yang berbeda dari media lain, saya dan koordinator desk mendapat ide dengan mengulas khusus menu favoritnya.
Terbukti, hanya media tempat saya bekerja, yang jeli mengangkat angle kuliner untuk pembaca.

Di rumah almh, saya diterima ibunda Nike, Mamih Ningsihrat. Selain para fans yang datang dari luar kota dan sengaja menginap di rumahnya. Waktu berjumpa, saya kaget dan kagum. Ibu yang ramah, lembut dan bersahaja. Tak mencirikan, beliau merupakan ibunda dari aktris ternama Nike Ardilla.

Foto Cantik Penanda Kepergiannya

Mamih Ningsihrat menerima saya dengan hangat, saya diajak untuk melihat kamar almh Nike. Layaknya kamar anak gadis dimasanya, dinding berwallpaper hitam dipenuhi foto diri dan poster Marilyn Monroe, aktris kesayanganya. Pernak-pernik koleksi seperti boneka, cangkir dan asesoris tertata seperti saat dia masih hidup. Kondisi kamarnya ini tetap dipertahankan hingga sekarang.

Sebuah foto besar Nike bergaun putih berbingkai emas, mampu menghadirkan energi bahwa Nike masih ada. Di foto, Nike terlihat sangat cantik, wajah glow, mata indah dengan tatapan sayu. Foto ini, ternyata ada ceritanya lho! Sebulan sebelum kematiannya, Nike berkali-kali menghubungi Kemher, fotograper majalah Kartini yang mengabadikan gambarnya.

“Sebelum meninggal, almh berkali-kali menghubungi saya, ingin melihat fotonya dicetak berukuran besar, serta diframe mewah. Karena sibuk, saya sempat berbicara, sabar ya. Nanti, pasti saya cetak sesuai permintaan dan dikirim ke Bandung. Namun, karena dihubungi berkali-kali, Kemher pun luluh, buru-buru memenuhi permintaan Nike. Saya baru sadar dengan firasat yang ditinggalkannya ketika dia berpulang. Kaget dan shock sekali, “cerita Kemher, yang merupakan teman saya.

Keluarga Bersahaja Nan Inspiratif

Rumah Nike dan perabotan di dalamnya terbilang sederhana.
Namun terasa hangat dan nyaman karena penghuninya. Mamih
mengajak saya makan, dengan menu favorit Nike yang sudah disiapkan sebelum saya tiba di Bandung.

“Eneng, (panggilan sayang masyarakat Sunda untuk anak gadis) bukan tipe anak yang rewel soal makanan, “kenang Mamih. “Dia menggemari makanan khas Sunda seperti Ayam dan ikan Mujair Goreng, Jering goreng (jengkol), Sayur Asam Sunda dan Sambal, sambil menyendokan nasi, serta mengambilkan lauk favorit Nike ke dalam piring, kemudian memberikan ke saya.

Lidah saya kelu, larut dalam duka. Bagaimana mungkin, ibu yang baik hati, dalam keadaan berduka, tetap tegar, serta mampu menjadi tuan rumah yang baik?

Walau menyantap dalam porsi sedikit, olahan Mamih terasa lezat. Saya akui, saya yang belum pernah makan jengkol sedikitpun, dan takut dengan aromanya, jadi berselera. “Mih, aromanya sedap lho, teksturnya empuk, dan rasanya kok seperti daging ayam ya?, “kata saya. Mamih tersenyum, kemudian bercerita bahwa menu jengkol goreng merupakan sajian wajib, yang harus ada. Jengkolnya dipilih yang berukuran kecil dengan daging tebal. Rasanya, lebih gurih dan lezat dari jenis jengkol lain, “kata Mamih.

2,5 jam bersilaturahmi dengan Ibunda Nike Ardilla, saya pamit dengan diantar mamih serta fans hingga ke luar pintu rumah.

Ziarah dari Haul ke 25 Tahun Ditunda Karena Corona

Pribadi bersahaja, hangat, ramah serta peduli, dibalik paras ayu serta kehidupan aktris yang identik dengan dunia glamour, tidak serta-merta mampu mengubah kepribadiannya.

“Neng Keke” Nike Ardilla, tetap menjadi buah hati dan adik kesayangan keluarga. Serta begitu membekas dan menjadi kesayangan di hati banyak orang, khususnya para fans. Yang bernaung di Nike Ardilla Fans Club (NAFC).

Baca Juga: Ekspor Masker Ke China, Bukti Pemerintahan Jokowi Tak Peduli Kesehatan Masyarakat

Berbicara fans, walau sudah lama pergi, sosok Nike mampu memikat fans berusia muda, yang belum lahir di masa kejayaannya. Fans yang banyak ini, tersebar di berbagai wilayah Indonesia, hingga mancanegara.

Sehari menjelang peringatan ke 25 tahun haul Nike Ardilla, yang rencananya Kamis besok, tanggal 19 Maret, akan diperingati dengan wisata ziarah, terpaksa harus ditunda karena ancaman virus Corona.

Namun pengurus NAFC se Jobedetabek sempat menyelenggarakan 25 tahun Tribute to Nike Ardilla yang tayang di TVRI, Sabtu, 14 Maret 2020. Menghadirkan musisi wanita diantaranya Mell Shandy dan Rani Kless, yang menyanyikan sejumlah lagu kenangan Nike. Acara juga dihadiri
Mamih Ningsihrat bersama Alan, abang Nike Ardilla, serta para fans setia dari berbagai daerah.

Dengan menahan haru dan suara bergetar,  Mamih berpesan kepada semua fans untuk tetap menjaga tali Ukhuwah Islamiah dengan melakukan hal-hal positif, yang dapat menginspirasi banyak orang. Intinya, perhatian, jiwa sosial serta kebaikan Nike semasa hidup dapat menjadi role model untuk semua fans. Walau Mamih kehilangan permata yang bernilai, mamih dapatkan banyak permata lain dari para fans.” (bud)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait