WartaPenaNews, Jakarta – Liverpool meraih kemenangan kedelapan secara berturut-turut. Namun, capaian ini tak menjamin Si Merah bakal finish di urutan teratas klasemen akhir Liga Premier Inggris.
Liverpool harus bersusah payah menundukkan Leicester City 2-1 di Anfield, Sabtu (5/10/2019) malam WIB. The Reds membuka keunggulan pada menit ke-40 lewat gol Sadio Mane. The Foxes mampu menyamakan skor pada menit ke-80 lewat sepakan James Maddison.
Tuan rumah memastikan kemenangan setelah eksekusi penalti James Milner berujung gol di masa injury. Hasil ini menjaga kesempurnaan skuad asuhan Jurgen Klopp hingga pekan kedelapan Liga Premier Inggris.
Dari delapan kemenangan beruntun, Liverpool mengumpulkan 24 poin semenyara unggul delapan angka dari Manchester City berada di posisi dua yang baru bermain tujuh kali.
Bagi Liverpool ini merupakan kali kedua mereka bisa membukukan delapan kemenangan beruntun di awal musim Liga Inggris. Sebelumnya, mereka pernah melakukannya pada musim 1990-91.
Namun, catatan tersebut tak serta merta menjamin The Anfield Gank bisa menutup liga dengan gelar juara. Faktanya, pada musim 1990-91 Liverpool harus puas jadi runner-up.
Dari enam yang pernah mengukir catatan delapan kemenangan beruntun sejak awal musim, hanya Tottenham Hotspur dan Chelsea yang bisa meraih gelar juara di akhir kompetisi. Spurs melakukannya pada 1960-61 sementara The Blues pada musim 2005-06 bersama Jose Mourinho.
Everton yang pertama kali mampu menyapu bersih delapan laga dengan kemenangan di musim 1894-95 harus puas berada di posisi dua pada akhir kompetisi. Sheffield United mengalami nasib hampir serupa pada musim 1903-04, bedanya mereka finish di uruan tujuh.
Kemudian ada Manchester United pada musim 1985-86, menang terus hingga pekan kedelapan United justru berada di peringkat empat pada akhir musim.
Menarik disaksikan, apakah Liverpool bisa mempertahankan laju impresifnya tersebut atau justru kehabisan bensin mendekati finish.(mus)
