27 April 2024 - 10:22 10:22

Oknum Petugas Imigrasi Jakarta Selatan Diduga Aniaya Diplomat Nigeria

WartaPenaNews, Jakarta – Oknum petugas Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Kota Jakarta Selatan diduga telah menganiaya seorang Diplomat Nigeria pada Sabtu (8/8/2021).

Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan (Jaksel) Mujiono saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (10/8/2021) membenarkan kejadian tersebut.

“Inikan sudah diambil alih oleh Dirjen Imigrasi,” kata Kepala Imigrasi Jaksel, Mujiono pada wartawan. Namun demikian, dia tak merinci lebih jauh identitas dari pelaku dan korban tersebut guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pada wartawan, Kepala Bidang Teknologi, Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Jakarta Selatan, Muhamad Reza menuturkan bahwa saat ini pelaku yang diduga melakukan tindakan tak terpuji tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Ditjen Keimigrasiaan Kementerian Hukum dan HAM RI.

“Betul, Sabtu kemarin kejadiannya, hanya saja kami mengikuti arahan pimpinan. Karena sampai saat ini petugas yang diduga pelaku sedang dimintai keterangan oleh Dirjen Keiimigrasian Pusat,” tutur Reza seperti dikutip Antara.

Reza menambahkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan konferensi pers guna menyampaikan perkembangan dari peristiwa tersebut .

“Jadi nanti akan ada press realese. Setau kami pelakunya laki-laki itu berdasarkan video yang viral ya, petugas diplomatya juga demikian,” tambah Reza.

Sebelumnya, Dailytrust.com melaporkan bahwa seorang Diplomat Nigeria menjadi korban penganiayaan di sebuah mobil oleh petugas Imigrasi Jakarta Selatan.

Hal itu terungkap dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut tiga pria terlihat bergulat dengan pria kulit hitam di dalam mobil.

Dalam tayangan video tersebut, diduga petugas imigrasi menjepit lehernya ke kursi mobil dan, sementara korban terus memohon bantuan. “Orang-orang itu terus menekannya saat dia berteriak “Leherku”, “Aku tidak bisa bernapas!”, tulis Dailytrust.com.

Menanggapi perkembangan hal tersebut, Menteri Luar Negeri Nigeria, Geoffrey Onyema, memanggil Duta Besar Indonesia untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap.

Dalam sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Nigeria yang dilansir dari Dailytrust.com mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa insiden itu terjadi di Jakarta. Dan telah mengajukan permintaan maaf atas insiden tersebut.

“Sebelum utusan itu dipanggil, pemerintah Nigeria juga telah mengirimkan protes resmi kepada pemerintah Indonesia. Kemudian Pemerintah Indonesia telah meminta maaf kepada Nigeria atas penanganan dan penangkapan staf Kedutaan Besar Nigeria oleh petugas imigrasi di Jakarta,” demikian peryataan tersebut.

“Duta Besar telah mengkonfirmasi bahwa pejabat imigrasi yang terlibat pada insiden itu datang ke Kedutaan Besar Nigeria untuk meminta maaf kepada Duta Besar dan diplomat yang bersangkutan,” lanjut pernyataan itu.

Lebih jauh, saat dikonfirmasi oleh indoposonline.id, KaImigrasi Kelas I Non TPI Kota Jaksel, Mujiono tak dapat menjelaskan lebih lanjut terkait kasus dugaan penganiayaan Diplomat Nigeria tersebut. (ibl)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
26 April 2024 - 18:53
Sharp Indonesia Umumkan Pemenang Program Sharp Lovers Day-Sharp Fiestapora

WARTAPENANEWS.COM –  Kampanye penjualan besutan Sharp Indonesia bertajuk Sharp Lovers Day – Fiestapora telah berakhir akhir Maret 2024 lalu. Sukses dilaksanakan sejak tujuh tahun silam, Sharp Lovers Day hadir guna

01
|
26 April 2024 - 12:10
Usai Dicekoki Ekstasi & Sabu, Remaja di Hotel Senopati Meregang Nyawa

WARTAPENANEWS.COM – Polisi menyebut remaja berusia 16 tahun yang tewas di salah satu hotel kawasan Senopati, Jakarta Selatan, sempat dicekoki beberapa jenis narkoba. "Baik korban yang meninggal atau pun hidup,

02
|
26 April 2024 - 11:12
Imbas Kebrutalan Israel, Begini Suasana Kota Hantu di Palestina

WARTAPENANEWS.COM – Belum ada tanda tanda kapan Israel akan menghentikan kekejaman yang mereka lakukan di tanah Palestina. Mereka tidak saja menghilangkan puluhan ribu nyawa, menghancurkan gedung, membatasi ibadah umat Islam

03