19 May 2024 - 20:40 20:40

Pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani dan Isu “Perang Dunia III”

WartaPenaNews, Jakarta – Amerika Serikat menewaskan komandan tinggi militer Iran Qasem Soleimani dalam serangan udara di Irak pada hari Jumat (03/01).

Soleimani membuka jalan bagi operasi militer di Timur Tengah, dan pembunuhannya menandai eskalasi besar dalam ketegangan antara Washington dan Tehran.

Koresponden pertahanan dan diplomatik Jonathan Marcus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin Anda punya terkait arti aksi ini.

Seberapa besar kemungkinan ini memicu Perang Dunia III?

Meskipun beberapa orang menyebut pembunuhan Soleimani sebagai “deklarasi perang” dari Amerika Serikat terhadap Iran, penting untuk tidak melebih-lebihkan atau meremehkan signifikansi momen ini.

Ini tidak akan memicu Perang Dunia Tiga. Aktor kunci yang bisa terlibat dalam konflik seperti itu, misalnya Rusia dan China, tidak menjadi pemain penting dalam drama ini.

Tapi ini bisa menjadi momen yang menentukan bagi Timur Tengah dan bagi peran Washington di dalamnya. Serangan balasan dari Iran bisa diharapkan, dan ini bisa mengakibatkan siklus aksi dan reaksi yang membawa kedua negara mendekati konflik habis-habisan.

Respon Iran bisa mengarah pada kepentingan militer AS di kawasan, tapi bisa juga pada target lain terkait AS yang menurut Iran rentan.

Apakah legal untuk membunuh seseorang seperti ini, berdasarkan hukum internasional?

AS akan berargumen bahwa Soleimani bertanggung jawab atas serangan tanpa alasan terhadap pasukan Amerika di Irak. Pasukan tersebut ditempatkan di sana atas permintaan pemerintah Irak.

Soleimani adalah pria yang dipercaya Washington telah menewaskan banyak personel militer AS. Sementara organisasi Quds yang ia pimpin dipandang AS sebagai organisasi teroris. Jadi pembunuhannya bisa mengikuti narasi legal AS.

Namun pakar hukum internasional ternama, Profesor Mary Ellen O`Connell dari Sekolah Hukum Notre Dame, punya pandangan ini tentang implikasi hukumnya:

“Serangan pendahuluan atas nama membela diri tidak bisa menjadi pembenaran legal atas pembunuhan. Tidak ada yang bisa. Hukum yang relevan adalah Piagam PBB, yang mendefinisikan pembelaan diri sebagai hak untuk merespon serangan bersenjata yang aktual dan signifikan,” ujarnya.

“Penggunan dron untuk membunuh jenderal Iran Qasem Soleimani di Baghdad bukan merupakan respon terhadap serangan bersenjata terhadap AS. Iran tidak menyerang wilayah kedaulatan AS.”

“Dalam kasus ini, AS tidak hanya telah melakukan pembunuhan di luar proses hukum, mereka telah melancarkan serangan yang melanggar hukum di dalam Irak.”

Apa sikap PBB atas pembunuhan ini?

Selain pandangan yang dinyatakan para perwakilan secara individu, sulit mengatakan apa pandangan PBB atas perkara ini, karena sebenarnya tidak ada yang semacam itu.

Apakah yang dimaksud, misalnya, adalah pandangan Dewan Keamanan PBB? Mereka kemungkinan akan terpecah belah dan tidak bisa mencapai konsensus.

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan ia sangat khawatir akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

“Ini momen saat para pemimpin negara harus sangat menahan diri. Dunia tidak bisa bertahan jika terjadi perang lagi di Teluk,” kata juru bicaranya, Farhan Haq, dalam sebuah pernyataan.

Apakah serangan ini diperintahkan untuk mengalihkan Presiden Trump dari sidang pemakzulan?

Gampang untuk membuat tudingan seperti ini tapi, meskipun pertimbangan politik domestik selalu penting – apalagi selama tahun pemilu bagi Presiden Trump – keputusan ini merupakan produk dari dua faktor: kesempatan dan situasi.

Konteksnya tampaknya serangan yang semakin besar terhadap fasilitas AS di Irak, beserta pernyataan samar-samar dari Pentagon tentang rencana serangan di masa depan.

Dan kesempatannya muncul sendiri – demonstrasi akan keakuratan dan jangkauan intelijen AS – yang, meskipun jauh dari sempurna, adalah faktor yang perlu diperhitungkan oleh Iran dalam menentukan respon.

Dalam tahun pemilu, perhatian utama Presiden Trump adalah mencegah kehilangan nyawa warga AS di kawasan.

Serangan dramatis ini tampak di luar karakter bagi presiden yang, meskipun suka sesumbar, telah dikenal dengan kehati-hatian luar biasa dalam mengambil langkah. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
18 May 2024 - 12:19
Sosok Ayah Pacar Vina Cirebon Ternyata Seorang Perwira Polisi

WARTAPENANEWS.COM –  Ternyata sosok ayah pacar Vina Cirebon yang tewas dibunuh seorang Perwira Polisi. Diketahui, kasus Vina kembali jadi perhatian masyarakat setelah diangkat ke layar lebar pada 2024 dengan judul

01
|
18 May 2024 - 11:17
Gegara Perang Gaza, Ada Perpecahan Dalam Kabinet Israel

WARTAPENANEWS.COM –  Satu demi satu perpecahan dalam kabinet Israel terkait perang di Gaza mulai terungkap. Menteri Pertahanan Yoav Gallant secara terbuka menuntut strategi yang jelas dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,

02
|
18 May 2024 - 10:15
Pejabat Kemenhub yang Buat Sumpah Sambil Injak Al-Quran, Dilaporkan ke Polisi

WARTAPENANEWS.COM – Pejabat Kementerian Perhubungan bernama Asep Kosasih dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama. Laporan itu dibuat berdasarkan sebuah video viral yang menampilkan Asep sedang melakukan sumpah

03