26 April 2024 - 21:37 21:37

Perlawanan Terakhir Cak Anam Pertahankan Graha Astranawa

WartaPenaNews, Jakarta – “Mana perwakilan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) suruh kesini, saya ingin memberikan penjelasan. Mana Cak Imin, suruh kesini. Saya ini pendiri PKB,” kata Choirul Anam, alias Cak Anam ditengah-tengah kerumunan ratusan kader PKB di muka gedung Graha Astranawa di Jalan Gayungsari Timur Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu pagi, 13 November 2019.

Itu ialah perlawanan terakhir Ketua PKB Jawa Timur masa Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Cak Anam ingin menjaga Graha Astranawa, saat proses eksekusi oleh juru sita Pengadilan Negeri Surabaya berjalan.

Di pengadilan, faksi PKB Jawa timur memenangi tuntutan atas objek perselisihan tempat seluas 3.819 meter persegi itu.

Objek perselisihan berbentuk tempat yang di atasnya berdiri bangunan besar berwarna hijau bernama Graha Astranawa. Waktu Cak Anam jadi Ketua PKB Jawa timur pada 1999-2006, dua ruangan digunakan sebagai kantor partai itu. Gedung seutuhnya dikendalikan pendiri Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) itu setelah ia keluar dari PKB.

Proses eksekusi terbilang lancar. Itu lumrah. Kira-kira 1.000 personil polisi, TNI, Satpol PP menjaga sejak pagi. Kelihatan juga, beberapa puluh personil Komando Garda Bangsa dan ratusan kader PKB. Satu unit kendaraan water canon disiagakan. Jalan dari Masjid Al Besar Surabaya atau A Yani ditutup.

Selain itu, dari faksi Cak Anam sebagai termohon eksekusi cuma segelintir. Beberapa waspada di pagar gedung yang digembok. Beberapa bercampur dengan faksi PKB Jawa timur dan juru sita pengadilan ditengah-tengah jalan. Mengenai Cak Anam melihat-lihat dari halaman gedung seberang yang diurusnya. Ia kelihatan lemah, karena memang sudah lama terusik kesehatan.

Pas kira-kira jam 08.10 WIB, juru sita PN Surabaya, Joko, membacakan keputusan pengadilan atas masalah perselisihan tempat itu dengan pengeras suara. Faksi Cak Anam tak kelihatan menantang sedikit juga. Kira-kira 20 menit keputusan dibaca, Cak Anam mendekat dan menyerobot kerumunan, berupaya hentikan pembacaan keputusan.

Cak Anam berteriak, supaya pembacaan keputusan di stop. Sekalian menyodorkan salinan berkas, ia menyebutkan object perselisihan salah alamat. Tetapi, teriakannya kalah keras dengan suara juru sita. Keputusan dibacakan sampai usai. “Baca dahulu ini, bukan di sini tempatnya (object perselisihan),” tuturnya.

Demikian keputusan usai dibaca, juru sita maju dan buka paksa pagar halaman gedung yang digembok. Perlawanan yang dilakukan oleh anak buah Cak Anam tak bermakna, karena banyaknya yang teramat sedikit.

Selain itu, Cak Anam cuma dapat melihat. Ia lalu menghampiri kader PKB yang pernah ia mengenal dan bagikan salinan dokumen. “Wocoen iki, Sur, ben eruh (Baca ini, Sur, agar tahu). Saya ini pendiri PKB,” kata Cak Anam.

Tidak jauh dari sana, sebagian orang dari faksi Cak Anam ditangkap polisi, salah satunya Muhammad Kaiyis, adik kandung Cak Anam yang Pimpinan Perusahaan Harian Duta Warga.

“Kami bukan tangkap, tetapi menentramkan saja, karena tadi emosional,” kata Wakil Kepala Polrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simarmata di tempat. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
26 April 2024 - 18:53
Sharp Indonesia Umumkan Pemenang Program Sharp Lovers Day-Sharp Fiestapora

WARTAPENANEWS.COM –  Kampanye penjualan besutan Sharp Indonesia bertajuk Sharp Lovers Day – Fiestapora telah berakhir akhir Maret 2024 lalu. Sukses dilaksanakan sejak tujuh tahun silam, Sharp Lovers Day hadir guna

01
|
26 April 2024 - 12:10
Usai Dicekoki Ekstasi & Sabu, Remaja di Hotel Senopati Meregang Nyawa

WARTAPENANEWS.COM – Polisi menyebut remaja berusia 16 tahun yang tewas di salah satu hotel kawasan Senopati, Jakarta Selatan, sempat dicekoki beberapa jenis narkoba. "Baik korban yang meninggal atau pun hidup,

02
|
26 April 2024 - 11:12
Imbas Kebrutalan Israel, Begini Suasana Kota Hantu di Palestina

WARTAPENANEWS.COM – Belum ada tanda tanda kapan Israel akan menghentikan kekejaman yang mereka lakukan di tanah Palestina. Mereka tidak saja menghilangkan puluhan ribu nyawa, menghancurkan gedung, membatasi ibadah umat Islam

03