WartaPenaNews, Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku khawatir Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tidak akan memiliki wagub sampai akhir saat jabatan pada 2022.
Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Dewan Pimpinan Lokasi (DPW) PKS DKI, Agus Setiarso, tanpa ada ketentuan tegas tentang tenggat pengisian kekosongan wakil gubernur di Undang Undang Pemilu, bikin proses pemutusan wakil gubernur DKI tidak lekas selesai.
“Sampai akhir saat jabatan, kemungkinan DPRD tidak menyelenggarakan rapimgab (untuk pemutusan wakil gubernur). Padahal pansus sudah tercipta, tatib sudah ada,” papar Agus dalam diskusi di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Kamis, 19 Desember 2019.
Agus menyampaikan, untuk merampungkan masalah kekosongan wakil gubernur, dibutuhkan ketegasan dari Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Pras, panggilan Prasetio, mesti memutuskan implementasi rapimgab karena semua proses pemutusan wakil gubernur DKI sudah dilalui.
“Pak Pras itu bila miliki tekad baik mestinya sudah, melakukan saja rapimgab. Panggil semua pimpinan fraksi, komisi. Itu peranan ketua DPRD,” kata Agus.
Agus mengemukakan, kesepahaman politik Gerindra-PKS, sudah selesai. Dua nama calon wakil gubernur yang sudah masuk ke proses di DPRD DKI ialah Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu.
“Bila dibilang tidak ada deal, sebenarnya disaat (dua nama) diserahkan ke gubernur, itu sebenarnya sudah setuju di antara Gerindra dan PKS. Telah tidak ada ketidaksamaan antara keduanya,” ujar Agus.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan, anggota dewan akan mepercepat proses penentuan wagub DKI Jakarta alternatif Sandiaga Uno. Anies yang sudah setahun lebih tanpa wakil gubernur ini masih menanti proses penentuan wagub yang baru. Dia juga mengharapkan jika DPRD DKI Jakarta akan kerja cepat dalam penentuan wakil gubernur DKI.
“Saat ini kita nantikan dewan memprosesnya tambah cepat lebih baik. Dengan demikian kelak ane tidak main single terus, jadi main double bila badminton tuch,” papar Anies. (mus)
