WartaPenaNews, Jakarta – Federasi sepak bola PSSI resmi memperkenalkan pelatih baru tim nasional Indonesia senior Simon McMenemy. Mantan pelatih Bhayangkara FC itu akan dikontrak selama dua tahun.
Pengenalan Simon McMenemy kepada media dilakukan di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (24/1). Terhitung kemarin, pelatih asal Skotlandia sudah mulai bekerja untuk membentuk skuat timnas Garuda.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha mengatakan target yang akan diemban Simon cukup berat, yakni bisa membawa timnas Indonesia juara untuk pertama kali di Piala AFF 2020 mendatang.
“Target pertama Simon pada 2019, adalah memperbaiki rangking FIFA Timnas Indonesia. Kemudian, Timnas Indonesia diharapkan menembus rangking 120 di akhir 2020. PSSI mengharapkan kerja keras jangka panjang untuk menyongsong juara di akhir 2020,” kata Ratu Tisha.
Lanjut Tisha, Simon juga ditargetkan membawa timnas Indonesia lolos hingga ke babak kedua kualifikasi Piala Asia 2023 dan Piala Dunia 2022. PSSI siap memberikan dukungan penuh terhadap segala kebutuhan pelatih Simon McMenemy guna mencapai target-target itu.
“Coach Simon akan dibantu full team oleh PSSI. Kami akan lebih intens dalam hal football science, analisis data, analisis lawan, yang akan bekerja sama antara tim teknik dan kepelatihan, yang bakal menggodok hasil-hasil liga untuk dapat dianalisa demi kepentingan tim nasional,â€
Sementara itu, Simon McMenemy mengucapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan oleh PSSI kepada dirinya. Simon mengaku akan siap bekerja keras untuk membawa timnas Indonesia ke level yang lebih baik.
“Terima kasih kepada PSSI atas kesempatan yang diberikan. Selama dua tahun terakhir, saya melakukan pekerjaan yang tidak mudah bersama Bhayangkara, namun kami bisa meraih apa yang sudah kami rencanakan,” tuturnya.
“Suatu kehormatan besar untuk saya mewakili Indonesia sebagai pelatih timnas. Walau saya bukan favorit, atau pilihan beberapa fans, tapi saya jamin tidak akan ada orang yang begitu semangat seperti saya, siap bekerja keras, dan saya akan mewujudkan penantian panjang Indonesia melalui kerja nyata,” lanjut Simon.
Menurut Simon, dengan pemain usia muda dan senior yang saat ini dimiliki sudah seharusnya Indonesia berada di level Asia, bukan hanya zona Asia Tenggara.
“Saya percaya saya bisa, karena memiliki modal yang ada. Tinggal bagaimana saya bisa mengolahnya. Memang tidak mudah, menemukan kepingan puzzle saat ini supaya menjadi komplet. Saya harap bisa membuktikan dan mencapai hal itu,” pungkasnya. (dbs)
